Secara garis besar, BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja memiliki dua produk yaitu simpanan dan pembiayaan. Yang termasuk produk pembiayaan antara lain: mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah. Yang paling diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan murabahah. Karena itu, BPRS Asad Alif mengalokasikan 90% dananya pada pembiayaan murabahah. Dalam produk murabahah dikenal analisa jaminan untuk kepentingan yuridis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan jaminan pembiayaan murabahah dan cara menganalisa jaminan pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja. Adapun metodologi yang digunakan adalah: Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primernya berupa dokumen-dokumen dan hasil wawancara tentang jaminan pembiayaan murabahah dan cara menganalisa pembiayaan murabahah yang didapat langsung dari BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja. Sedangkan sekundernya berupa data-data pendukung yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data-data diperoleh dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dengan teknis deskriptif analitis.
Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, ketentuan jaminan pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja adalah meliputi Character, Capacity, Capital, Colateral, Condition dan barang yang dijaminkan adalah meliputi barang bergerak dan barang tidak bergerak dengan kriteria tertentu. Kedua, Cara menganalisa jaminan pembiayaan murabahah di BPRS Asad Alif Kantor Kas Boja adalah: (a) Pada jaminan barang yang dipertimbangkan adalah: mencari informasi harga barang yang dijaminkan berupa harga beli dan harga jual, memperhitungkan nilai penyusutan selama penyelesaian tangguhan, dan memperhitungkan plafond pembiayaan dibanding harga nilai jual selama masa penyusutan; (b) Pada jaminan barang tidak bergerak yang dipertimbangkan adalah: menghitung luas tanah, mencari informasi harga tanah di daerah setempat dari beberapa responden, mencari informasi akurat harga tanah melalui aparat desa setempat, mengukur luas bangunan yang berdiri di atas tanah jaminan, dan menafsirkan harga bangunan yang berdiri di atas tanah jaminan tersebut.