Akurasi teleskop vixen sphinx untuk rukyat hilal

Fitri, Ahmad Asrof (2013) Akurasi teleskop vixen sphinx untuk rukyat hilal. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 092111084_Coverdll.pdf]
Preview
Text
092111084_Coverdll.pdf - Supplemental Material

Download (77kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bab1.pdf]
Preview
Text
092111084_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (77kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bab2.pdf]
Preview
Text
092111084_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (167kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bab3.pdf]
Preview
Text
092111084_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (189kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bab4.pdf]
Preview
Text
092111084_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (177kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bab5.pdf]
Preview
Text
092111084_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (15kB) | Preview
[thumbnail of 092111084_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
092111084_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (28kB) | Preview

Abstract

Permasalahan yang dihadapi para perukyat secara umum berkaitan dengan obyek hilal yang diamati. Hilal yang berbentuk bulan sabit tersebut berukuran tidak terlalu besar dan hanya membentuk sudut 0,5° saja. Kesulitan yang dihadapi perukyat dalam melakukan observasi hilal setidaknya bersumber dari tiga hal: bulan yang jauh dengan sudut pandang yang kecil (0,5°), cahaya yang lemah, gangguan latar depan dari cahaya remang petang. Untuk melihat benda jauh dan tampak kecil, diperlukan teknologi teleskop yang dapat mendekatkan pandangan atau memperbesar sudut pandangan. Salah satu jenis teleskop yang banyak digunakan untuk rukyat adalah teleskop Vixen Sphinx. Laporan hasil rukyat yang notabene menggunakan teleskop Vixen Sphinx banyak dinyatakan tidak berhasil melihat hilal. Salah satunya, hasil rukyat pada akhir Ramadhan 1433 H bertempat di Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah. Padahal, secara astronomis tinggi hilal pada saat itu sudah mencapai 06° 43’ 08,59”, sedangkan lama hilal di atas ufuk adalah 31 menit 18 detik.
Berdasarkan masalah itu, tujuan penelitian ini adalah mengkaji kebolehan rukyat hilal dengan teleskop Vixen Sphinx dari perspektif fikih dan menguji sejauh mana akurasi teleskop Vixen Sphinx untuk rukyat hilal. Penulis menggunakan teodolit Nikon NE-202 sebagai pembanding tingkat akurasi teleskop Vixen Sphinx.
Metodologi yang digunakan (1) kualitatif dengan kajian penelitian lapangan (field research) atau eksperimen, (2) sumber data primer: hasil observasi hilal dengan menggunakan teleskop Vixen Sphinx dan teodolit Nikon NE-202, sumber data sekunder berupa tulisan ilmiah, penelitian atau buku-buku yang terkait dengan optik teleskop dan teodolit serta tentang rukyat hilal, (3) teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi, (4) teknik analisis data berupa analisis deskriptif berdasarkan atas data-data hasil observasi hilal.
Hasil penelitian menunjukkan, Pertama, ditinjau dari perspektif fikih, teleskop Vixen Sphinx termasuk alat yang boleh dipakai rukyat. Kedua, secara teori, teleskop Vixen Sphinx memiliki akurasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan teodolit Nikon NE-202 untuk rukyat hilal. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi hilal awal bulan Zulhijah 1433 H, kekuatan optik teleskop Vixen Sphinx masih belum mampu menangkap cahaya lemah hilal yang tertutup mendung. Faktor eksternal (cuaca) merupakan kendala utama yang menyebabkan hilal tidak berhasil dirukyat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Akurasi Teleskop Vixen Sphinx; Rukyat Hilal
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Mohammad Kharisun
Date Deposited: 17 Dec 2013 07:45
Last Modified: 29 May 2021 07:16
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1027

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics