Analisis hukum islam mengenai pembelaan terpaksa yang melampaui batas (noodweer excess) dalam perkara tindak pidana pemerkosaan : studi analisis Putusan No.09/Pid.B/2013/PTR

Sidid, Agus (2019) Analisis hukum islam mengenai pembelaan terpaksa yang melampaui batas (noodweer excess) dalam perkara tindak pidana pemerkosaan : studi analisis Putusan No.09/Pid.B/2013/PTR. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_122211017_Lengkap]
Preview
Text (Skripsi_122211017_Lengkap)
122211017.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Noodweer atau pembelaan terpaksa dalam kitab undang-undang hukum pidana (“KUHP”) dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu noodweer (pembelaan terpaksa) dan noodweer-exces (pembelaan darurat yang melampaui batas) terdapat dalam Pasal 49 KUHP yang berbunyi :

1. Tindak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, kehormatan kesusilaan atau harta Benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat pada saat itu yang melawan hukum.
2. Pembelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan oleh keguncangan jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana.

Terdapat kasus di Pekanbaru Pembelaan diri Ratna Dewi (35) dari Pemerkosaan yang berujung ditetapkannya dia menjadi tersangka, Begini Kronologisnya Kehormatan Ratna Dewi (35) nyaris melayang karena Perbuatan Adi Charli Siregar Alias Ipan Siregar (18). Beruntung dia bisa membela diri. Namun upaya RD membela diri malah dipandang lain oleh Kepolisian Pekanbaru Kota. Dia malah ditetapkan sebagai Tersangka. Sebab upaya membela diri yang dilakukan malah menyebabkan nyawa ACS Alias IS melayang.
Berdasarkan uraian tersebut maka perbincangan mengenai masalah tersebut masih dipandang sangat penting dan aktual.dalam hal ini penulis akan menjelaskan suatu perbuatan dikatakan sebagai pembelaan baik dalam hukum positif maupun hukum Islam agar pasal tersebut tetap berfungsi, karena sulit dalam pembuktiannya. Sehingga tidak terjadi kasus seperti halnya di Pekanbaru tersebut terutama dalam tindak pidana pemerkosaan. Persoalan tersebut sangat menarik untuk dikaji bagi perkembangan ilmu Hukum dan Hukum Islam.
Adapun kesimpulan penelitian mengenai Studi analisis pembelaan terpaksa yang melampaui batas (Noodweer Excess) dalam perkara tindak pidana pemerkosaan (Studi Analisis Putusan No.09/Pid.B/2013/PTR) Maka dapat disimpulkan hasilnya yaitu tindakan terdakwa digolongkan sebagai pembelaan terpaksa yang melampaui batas (Noodweer Excess) dan memenuhi unsur-unsur Noodweer Excess sehingga menurut penulis terdakwa harusnya terbebas dari hukuman yang dijatuhkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam; Hukum Pidana Islam; Pemerkosaan
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Muhammad Khozin
Date Deposited: 27 Feb 2020 06:06
Last Modified: 27 Feb 2020 06:06
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10719

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics