Terjadi sebuah kesenjangan penafsiran masyarakat tentang penggunaan sistem syariah pada perbankan syariah, antara nasabah yang bersifat emosinal dan rasional. Dimana nasabah emosional bersifat lebih mementingkan nilai keagamaan yang terkandung dalam prinsip syariah Islamnya, sedangkan nasabah rasional lebih ke sistemnya yang dapat memberikan keuntungan lebih untuk dirinya. Masyarakat menanggapi citra atau merek suatu perusahaan secara berbeda, karena merek tidak datang begitu saja namun harus dicapai dengan program pembangunan citra. Dan masyarakat juga ada yang melihat dari kesyariahan sistem perbankan syariah.
Rumusan masalah dalam peneletian ini bertujuan untuk mengetahui apakah brand image dan persepsi syariah berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Semarang.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis kuantitatif. Teknik pengumpilan data dengan membagikan kuesioner kepada nasabah, dan pengukurannya menggunakan skala likert.
Populasi dalam peneletian ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri KCP Ngaliyan, Semarang. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik probability sampling (sampel acak) yaitu dimana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer yang diolah dengan menggunakan SPSS Versi 16.00 for windows. Berdasarkan penelitian, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 1,588 + 0,282X1 + 0,104X2 +e. Berdasarkan analisis data statistik SPSS 16.00, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifat reliabel.
Dalam penelitian ini hasil analisis regresi linear berganda (linear multiple regression) yang terdapat dalam tabel diketahui bahwa koefisien determinasi (coefficient of determination) yang dinotasikan Adjusted R Square adalah 0,338 atau 33,8%. Hal ini berarti sebesar 33,8% kemampuan model regresi dari penelitian ini dalam menerangkan variabel dependen. Artinya 33,8% variabel loyalitas bisa dijelaskan oleh variansi dari variabel independen brand image dan persepsi syariah. Sedangkan sisanya (100% - 33,8% = 66,2%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diperhitungkan dalam analisis penelitian ini.