Tindak Kekerasan terhadap Ulul Azmi dalam Al-Qur’an: Studi Tematik

Hassan, Naiev Zulkarnaen (2006) Tindak Kekerasan terhadap Ulul Azmi dalam Al-Qur’an: Studi Tematik. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 4101127_¬Naiev Zulkarnaen Hassan_Skripsi Lengkap]
Preview
Text (4101127_¬Naiev Zulkarnaen Hassan_Skripsi Lengkap)
4101127_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Maraknya kekerasan di berbagai belahan dunia, menunjukkan bahwa kekerasan memang sudah melekat dengan keberadaan manusia sendiri. Hal ini acapkali dikaitkan dengan cerita sejarah Qobil dan Habil. Di mana Qobil merupakan manusia pertama kali sebagai orang yang melegalkan pertumpahan darah, yang mana tindak kekerasan tersebut sangat kental dengan aksi pembunuhan terhadap saudaranya.
Peristiwa inilah kiranya yang menjadi inspirasi bagi tindak kekerasan sepeninggal Qobil dan Habil yang dilakukan oleh umat nabi terhadap rasulnya sendiri yang membawa ajaran kebaikan. Kekerasan yang dilakukan Qobil terhadap Habil merupakan ilustrasi bahwa setiap usaha kebaikan (bahkan kebaikan itu sendiri) pasti ada kendala yang melingkupinya. Sehingga tidak ayal lagi ketika para rasul menyampaikan risalah kepada kaumnya, pasti di antara mereka ada yang memusuhi, menolak bahkan berusaha membuat sirna ajaran yang dibawanya, bahkan tidak tanggung-tanggung pembawa risalah tersebut berusaha untuk dibunuhnya.
Fenomena inilah yang melatarbelakangi mengapa penelitian ini dilaksanakan. Hal ini berdasarkan beberapa alasan, yaitu:
1) Rasul yang selama ini dikenal sebagai pembawa wahyu dan kedamaian umat, justru mendapatkan perlawanan keras dari para kaumnya sendiri.
2) Kekerasan yang dilakukan kaumnya ternyata sangat beragam, mulai dari menghina, menghasut, memusuhi, bahkan berusaha melakukan pembunuhan yang terencana.
Inilah arti pentingnya menguak permasalahan di atas, sehingga akan didapat beberapa variabel yang menjadikan faktor permusuhan antara suatu kaum dengan rasulnya serta pengklasifikasian tindak kekerasan itu sendiri. Oleh sebab itu, sebagai rujukan utama penelitian ini adalah Al-Qur’an, karena dialah sumber informasi yang faktual. Dengan kajian tematik diharapkan term-term yang berkaitan dengan tindak kekerasan maupun kalimat-kalimat yang merujuk pada kata kekerasan terhadap para nabi ulul ‘azmi akan dapat terkuak.
Hermeneutik merupakan pisau analisis yang sesuai dengan penelitian. Dengan pendekatan historis, komparatif serta analitis kualitatif, diharapkan dapat menyelami permasalahan di atas. Fakta-fakta sejarah tersebut dibiarkan berbicara apa adanya, sehingga peneliti diberi ruang untuk mencurahkan interpretasinya guna menangkap pesan moral (value) Al-Qur’an tentang tema di atas.
Adapun hasil dari penelitan ini adalah sebagai berikut:
1. Kekerasan psikis yang berupa informasi/ issue
Issue ini meliputi hasutan, hinaan, cacian, dan ejekan. Hal ini dilakukan oleh karena dipandang sebagai senjata paling ampuh untuk mendiskreditkan nabi dan mencemarkan kredibilitas nabi sebagai pembawa risalah Tuhan. Banyaknya issue yang dilontarkan oleh musuh-musuh para nabi dari masa ke masa motifnya ternyata hampir sama, yaitu nabi dipandang sebagai orang gila, pribadi yang cacat, ahli sihir/ dukun.
2. Tindak kekerasan secara individu
Hal ini dapat dilihat bagaimana perilaku musuh-musuh nabi yang dengan tangan sendiri melempar batu kepada nabi, dilempari kotoran dan benda-benda najis serta dikejar-kejar hendak dibunuh dengan pedang.
3. Tindak kekerasan secara kolektif
Ketika para telik sandi atau orang suruhan musuh-musuh nabi tidak membuahkan hasil, dan dakwah nabi masih selalu berkibar dan menunjuk grafik peningkatan, maka cara ketiga perlu dilakukan, yaitu memukul mundur, dan kalau bisa menjatuhkan gerakan dakwah nabi dan pengikutnya. Akhirnya perang atau pembantaian beramai-ramai yang dilakukan oleh musuh-musuh nabi. Akhirnya sejarah telah mencatat bahwa kekuatan musuh adalah lebih besar, sehingga mengharuskan untuk melarikan diri demi mengatur strategi.
4. Metode Al-Qur’an dalam menghadapi tindak kekerasan musuh-musuh Islam adalah sebagai berikut::
a) Pertama, sabar. Permintaan kaum kafir untuk memperlihatkan sebuah bukti kenabian sebagai tanda pesuruh Allah, akan tetapi ketika susah nyata di depan orang-orang kafir suatu bukti yang jelas, mata hati mereka buta dan tetap tidak mau melihat kebenaran itu dan menjadilah mereka para pembenci nabi. Inilah bukti kesabaran yang harus dikedepankan dalam menjalankan perjuangan. Oleh sebab itu sabar harus terimplementasi dalam dakwah ulul azmi, yaitu yang mengedepankan hikmah (bijaksana), mauidhoh hasanah (nasihat kebaikan) serta mujadalah (debat atau diskusi). Sehingga sifat ini justru yang membuahkan keberhasilan gemilang, yaitu masuk Islamnya para penentang ajaran Allah.
b) Kedua, rendah diri. Pengakuan rasul bahwa sesungguhnya dia tidak pernah mengaku memiliki kekayaan Allah, mempunyai ilmu gaib dan mengakui sebagai seorang raja atau penguasa. Sikap tawadhu’ dan mengutamakan kualitas adalah tujuan manusia sempurna yang senantiasa bersandar kepada Allah
c) Ketiga, lapang dada/ kesediaan memberi maaf. Munculnya tantangan dari para pendustanya agar rasul itu mendatangkan azab bila Tuhan yang diyakininya memang benar-benar Tuhan yang harus disembah. Ini membuktikan bahwa Allah memang benar-benar ada dan kuasa untuk menurunkan siksa atau bencana yang tidak kenal kompromi. Sehingga dengan maraknya bencana silih berganti yang terjadi, menjadikan umat Islam mawas diri dan berbuat yang lebih baik. Sehingga lapang dada dan saling memaafkan adalah pilar utama dalam rangka mencapai kemenangan.
d) Keempat, verifikatif. Persoalan membuat-buat atau mengada-ada yang dituduhkan kepada rasul dan umatnya, pada dasarnya harus dicerna dahulu, sehingga tidak cepat naik pitam dalam menanggapi berbagai fitnahan maupun tindak kekerasan fisik lainnya. Hal ini guna menyusun strategi demi kemenangan ajaran Islam. Oleh sebab sifat amanah dan jujur merupakan sifat muslim sejati, sehingga ia tidak akan menambah dan mengurangi suatu kebenaran bahkan terhadap propaganda yang dilakukan musuh Islam, maka ia akan bersikap positif dan tidak terpancing situasi bahkan memperkeruh suasana.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ulul Azmi; Tematik; Kekerasan
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.61 Islamic leaders
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Ahlis Ahwan
Date Deposited: 01 Oct 2020 02:23
Last Modified: 01 Oct 2020 02:23
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11671

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics