Studi analisis pendapat Imam Abu Hanifah tentang tidak terhalangnya warisan bagi anak kecil yang membunuh pewarisnya

Nasa’i, Ahmad (2008) Studi analisis pendapat Imam Abu Hanifah tentang tidak terhalangnya warisan bagi anak kecil yang membunuh pewarisnya. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Skripsi_2103152_Ahmad_Nasai]
Preview
Text (Skripsi_2103152_Ahmad_Nasai)
2103152_AHMAD_NASAI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Pembunuhan merupakan salah satu sebab yang menghalangi untuk menerima warisan (mawani’ al-irts). Tetapi mengingat banyaknya jenis pembunuhan, maka pembunuhan yang mana yang dapat menjadi penghalang bagi pembunuh untuk menerima warisan.

Imam Abu Hanifah mengemukakan pendapatnya dalam kitab ulama Hanafiyah yaitu “Radd al-Mukhtar” karangan Ibnu Abidin, bahwa pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja itu menghalangi untuk menerima warisan kecuali, pembunuhan yang dilakukan oleh anak kecil boleh menerima warisan. Sedangkan Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad berbeda.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji secara mendalam bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah tentang tidak terhalangnya warisan bagi anak kecil yang membunuh pewarisnya, serta metode istinbath yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah.

Penulisan penelitian ini didasarkan pada library research (penelitian kepustakaan), yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama. Karena Imam Abu Hanifah tidak menulis kitab secara langsung, maka sumber data primer diperoleh dari kitab pengikutnya yaitu Radd al-Mukhtar karangan Ibnu Abidin. Sedangkan yaitu buku-buku atau kitab-kitab yang ada hubungannya dengan masalah ini.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan dalam menganalisis datanya penulis menggunakan content analisis dan metode deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kecil yang melakukan pembunuhan itu belum berakal atau belum mampu berfikir dengan sempurna dan belum paham tentang perintah dan larangan yang disyari’atkan oleh agama, terlebih lagi dengan diberinya warisan bagi anak yang melakukan pembunuhan terhadap pewarisnya akan mendatangkan kemaslahatan. Metode istinbath hukum yang digunakan Imam Abu Hanifah adalah Sunnah dan Istihsan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Waris; Pewaris; Anak kecil; Pembunuh; Abu Hanifah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 18 Nov 2020 07:29
Last Modified: 18 Nov 2020 07:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11747

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics