Studi Pemikiran Carl Gustave Jung Tentang Refleksi Agama dalam Individuasi

Basiturrozak, Zaedi (2008) Studi Pemikiran Carl Gustave Jung Tentang Refleksi Agama dalam Individuasi. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of NIM_4102035_Skripsi Lengkap]
Preview
Text (NIM_4102035_Skripsi Lengkap)
4102035_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Individuasi sebagai salah satu ajaran Jung adalah kemungkinan yang terdapat dalam spesies- spesies manusia dan ada pada setiap orang, dimana psike individual dapat mencapai perkembangan yang lengkap dan utuh dengan melalui proses- proses psikologis tertentu. Jung mendefinisikan individuasi sebagai proses yang membawa individu kepada posisi yang utuh. Dari kepongpong menjadi kupu- kupu, dari beruduk ke katak, dari anak ke dewasa. Individuasi merupakan proses menggelarkan diri seperti manusia lainya, tetapi dengan caranya sendiri yang unik.
Tujuan dari Individuasi adalah keutuhan psikis dan kematangan kepribadian. Keutuhan psike ini adalah hasil sintetis kretif dari bermacam- macam unsur psikis melalui proses penemuan diri dan proses transformasi batin yang sering kali terjadi pada jenjang hidup paruh ke dua. Individuasi adalah proses pemfokusan dan pembatinan, menuju realisasi diri yang utuh dimana Self atau Diri dapat berintegrasi scara harmonis di dalam ego. Proses penyatuan psikis ini dihasilkan oleh fungsi psikis yang relegius dan transenden, yang sering dalam kesenian religius dianggap sebagai “mandala
Arah dari setiap agama itu pada hakikatnya adalah demi transformasi aspek batin. Demikian pula dengan dharma insan yang bermakna mengerjakan urusan-urusan dunia yang cocok dengan jiwanya agar tak terjadi konflik batin, dan kebersihan batin yang jernih tanpa distorsi nafsu itu akan sangat berguna dalam melihat kebenaran Ilahiah dan sekaligus membuka jalan. Berdharma artinya menyelamatkan qalb: jika seseorang telah bekerja pada dharma-nya (pada orbitnya) maka di situ tidak ada pertentangan antara mana urusan dunia dan mana urusan akhirat; semua menjadi bermakna akhirat dan menyenangkan bathinnya. Orang yang menjalankan dharma-nya, kebahagiaannya tidak bisa dinilai dari luar dirinya, apalagi diukur oleh kacamata syahwat dan pikiran yang telah terbius oleh waham kelezatan duniawi.
Setelah melakukan analisis terhadap pemikiran Carl Gustave Jung tentang Individuasi, ternyata agama mempunya peran yang sangat vital dalam proses tersebut. Pengertian agama di sisni tidak hanya terbatas pada struktus/ sistem keberagamaan, melainkan kepada nilai- nilai yang lebih universal dari suatu agama.
Penelitian yang dilakukan untuk mencari korelasi anatara Individuasi dan agama ini bersifat library research (studi kepustakaan). Adapun metode yang penulis gunakan adalah langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, sumber data, baik primer maupun sekunder. Kedua, teknik pengumpulan data, karena penelitian ini kepustakaan, maka data-data atau informasi yang diperoleh berasal dari kepustakaan. Ketiga, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis dengan pendekatan murni psikologis

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Refleksi; Ideologi; Individuasi
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Ahlis Ahwan
Date Deposited: 04 Dec 2020 06:32
Last Modified: 04 Dec 2020 06:32
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11800

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics