Pemikiran fiqh politik al-Ikhwân al-Muslimûn : perspektif sejarah

Shiddiqi, Nabih (2016) Pemikiran fiqh politik al-Ikhwân al-Muslimûn : perspektif sejarah. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Tesis_115112047_Nabih_Shiddiqi]
Preview
Text (Tesis_115112047_Nabih_Shiddiqi)
TESIS_115112047_Nabih_Shiddiqi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pembaharuan dalam Islam ditandai dengan runtuhnya kekhilafahan di Turki. Mayoritas kawasan Muslim berada dalam kekuasaan kaum penjajah. Gelora semangat untuk membebaskan negara dari cengkeraman kaum imperalis pun muncul di setiap kawasan tersebut. Di saat yang sama, organisasi perjuangan muncul sebagai tempat para aktivis berjuang meraih kemerdekaannya. Al Ikhwān al Muslimūn adalah salah satu gerakan yang muncul pada masa itu. Ikhwan adalah gerakan yang didirikan dengan cita-cita awalnya ingin membebaskan Mesir dari tangan penjajah, serta mengembalikan kejayaan Islam. Ikhwan sejatinya merupakan kelanjutan dari sebuah bentuk bangunan peradaban Islam modern yang sebelumnya telah dimulai dengan corak dan warna masing-masing oleh beberapa tokoh pembaharu semisal Jamaluddin al-Afghani dan yang lainnya. Namun mereka masih bergerak secara individu, belum terlembaga dengan baik. Sedangkan pergerakan Ikhwan lebih bersifat massif dan lebih terorganisir, terutama pergerakan dalam bidang politik. Ide dasar al Ikhwān al Muslimūn, khususnya terkait dengan konsep hubungan agama dan Negara serta bagaimana bentuk suatu pemerintahan telah dirumuskan melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta melalui keputusan Musyawarah nasional, khususnya Munas V. Di samping itu juga pengaruh dua tokoh utama gerakan ini; Hasan al-Banna dan Sayyid Quthub cukup signifikan. Keduanya sepakat akan urgensi dari pemerintahan Islam dengan caranya masing-masing. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah pemikiran fiqh politik al Ikhwān al Muslimūn dalam perspektif sejarah. Organisasi Ikhwan muncul tidak dari suatu ruang kosong, gerakan ini terikat dengan sisi historitas. Dalam perjalanannya, Al Ikhwān al Muslimūnmengalami banyak dinamika, terutama terkait dengan tema kekuasaan. Cara pandang Ikhwan terhadap kekuasaan inilah yang nantinya akan menghasilkan dua kubu besar dalam tubuh organisasi ini;al-Ikhwân al-Mu’tadilûn dan al-Ikhwan alQuthbiyyûn. Pengelompokan ini berdasarkan perbedaan pendekatan dan cara pandang yang dilakukan oleh dua kelompok tersebut.
ABSTRACT:
Renewal in Islam marked by the collapse of the caliphate in Turkey. The majority of Muslim region are at the mercy of the invaders. The spirit to liberate the country from the clutches of imperialism appeared in each of these areas. At the same time, freedom organizations emerged as the activists struggling for independence. Al Ikhwan al Muslim Brotherhood is a movement that emerged at that time. Ikhwan is a movement founded by the ideals originally wanted to liberate Egypt from the hands of the invaders, and restore the glory of Islam. Ikhwan is actually the continuation of a form of building modern Islamic civilization which had started with different style and color of each by some reformers such Jamaluddin al-Afghani and others. But they still move individually, not institutionalized well. While the Ikhwan movement is more massive and more organized, especially in the political movement. The basic idea of Al-Ikhwan al Muslim Brotherhood, particularly in relation to the concept of the relationship between religion and state as well as how to form a government have been formulated by the Constitution and Bylaws and by decision of the national Congress, particularly the General Assembly V. In addition, also the influence of the two main characters of this movement; Hasan al-Banna and Sayyid Quthub significantly. Both agreed on the urgency of the Islamic government with their own way. The focus of study in this research is the idea of political fiqh byal Ikhwan al Muslimunin historical perspective. Ikhwan organization emerged not from an empty space, the movement is tied to the side of historicity. On his way, Al Ikhwan al Muslimun experienced many dynamics, particularly related to the theme of power. The worldview of Ikhwan to power is what will produce two major camps in the body of this organization; al-Ikhwan al-Mu'tadilûn and al-Ikhwan al-Quthbiyyûn. These groupings are based on different approaches and perspectives carried out by the two groups.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Fikih politik; Ikhwan al-Muslimin; Politik Islam
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 08 Dec 2020 07:50
Last Modified: 08 Dec 2020 07:50
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11906

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics