Konsep tabzir dalam Al-Qur'an

Soim, Ahmad (2007) Konsep tabzir dalam Al-Qur'an. Undergraduate (S1) thesis, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of NIM_4101024]
Preview
Text (NIM_4101024)
4101024_AHMAD SOIM_Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (505kB) | Preview

Abstract

Dalam ajaran Islam, setiap orang diwajibkan membelanjakan harta miliknya untuk memenuhi kebutuhan diri pribadi, keluarga dan menafkahkan di jalan Allah. Dengan demikian, Islam adalah agama yang memerangi kekikiran dan kebakhilan. Kewajiban-kewajiban tersebut diiringi dengan larangan bertindak mubazir, karena Islam mengajarkan kepada manusia agar bersikap sederhana. Sebab harta yang mereka gunakan akan dipertanggungjawabkan di hari perhitungan. Yang menjadi pokok masalah: Bagaimanakah gambaran al-Qur’an tentang konsep tabzir? Apakah yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an? Bagaimanakah sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an? Adapun metode penelitian ini bercorak library murni, dalam arti semua sumber datanya berasal dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Untuk memudahkan pelacakan ayat-ayat al-Qur'an yang diperlukan dalam membahas topik-topik tertentu, maka kitab al-Mu'jam. al-Mufahras li Alfaz al-Qur'an al-Karim, susunan Muhammad Fu'ad 'Abd al-Baqi dijadikan sebagai pegangan. Sedangkan pendekatannya adalah pendekatan ilmu tafsir.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa yang ditimbulkan dari sikap tabzir menurut al-Qur'an akan berakibat (1) rusaknya harta, (2) meremehkannya, (3) kurang merawatnya sehingga rusak dan binasa. Perbuatan ini termasuk kriteria menghambur-hamburkan uang yang dilarang oleh ajaran Islam. Sikap kita terhadap perilaku tabzir menurut al-Qur'an yaitu al-Qur'an melarang umat Islam membelanjakan harta dan menikmati kehidupan ini dengan boros. Lebih dari itu, Allah sendiri tidak menyukai para pemboros. Sikap boros adalah sikap manusia yang melampaui batas kewajaran sehingga Al-Qur'an mencap orang-orang kafir sebagai 'melampaui batas'. Tentang Fir'aun, Al-Qur'an menegaskan, " ... Sesungguhnya dia adalah orang yang sombong, salah seorang dari orang-orang yang melampaui batas." Boros hampir sama dengan mubazir. Arti mubazir adalah menghambur-hamburkan uang tanpa ada kemaslahatan atau tanpa mendapatkan ganjaran pahala. Al-Qur'an dengan sengaja mengungkapkan ajakan "sederhana" dengan ungkapan yang indah. la mengajak manusia jauh dari boros, mubazir, bakhil, dan pelit. Kadang-kadang Al-Qur'an mengajak manusia untuk hidup sederhana dan menjauhi sikap boros dengan cara menyanjung dan memuji orang yang hidup sederhana dan mengelompokkan mereka ke dalam ibadurrahman yang mendapatkan surga karena kesabarannya. "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian."

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tafsir Al-Qur'an; Tabzir; Mubazir
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Ana Afida
Date Deposited: 09 Dec 2020 11:39
Last Modified: 14 Jul 2021 06:56
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11959

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics