Tradisi pendidikan keluarga muslim Tionghoa Semarang

Muamar, Moch. (2016) Tradisi pendidikan keluarga muslim Tionghoa Semarang. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Tesis_1400081030_Moch._Muamar]
Preview
Text (Tesis_1400081030_Moch._Muamar)
Tesis_1400081030_MOCH. MUAMAR.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Karena adanya budaya, nenek moyang dan konsep pendidikan yang berbeda tentu pola pendidikan keluarga masyarakat Tionghoa muslim bagi anak-anak mereka memiliki ke-khas-san tersendiri yang berbeda dengan pola pendidikan keluarga masyarakat pribumi. Seperti tidak mau mendidik anaknya secara otoriter dalam masalah agama, kerena adanya kekawatiran terhadap anaknya akan masuk agama asal nenek dan kakeknya. Selain itu masyarakat Tionghoa dikenal sebagai masyarakat yang memiliki etos kerja yang sangat tinggi, mau tidak mau harus membagi waktu untuk anak-anaknya terutama dalam hal pendidikan Islam Tidak sedikit dari mereka mungkin lupa akan pendidikan anak-anaknya karena sibuk dengan pekerjaan. Penelitian ini akan membahas tentang rumusan masalah Pertama, bagaimana tradisi pendidikan anak dalam keluarga muslim Tionghoa semarang. Kedua, apa nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga muslim Tionghoa Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan studi kasus yakni peneliti mengeksplorasi tentang kasus tradisi kehidupan keluarga muslim Tionghoa dalam mendidik anak dengan mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi mengenai tradisi pendidikan keluarga muslim Tionghoa Semarang. Subjek penelitian adalah orang tuaTionghoa, yang sudah mempunyai anak, beragama Islam dan merupakan warga Semarang. Peneliti akan meneliti dua keluarga muslim Tionghoa, yakni keluarga bapak Gautama dan bapak Maksum.
Hasil penelitian bahwa ada suatu tradisi pendidikan keluraga unik yang diterapkan dalam pendidikan keluarga muslim Tionghoa Semarang, yaitu dua keluarga ini, mendidik anak di sekolah formal sekolah nasrani. Sedangkan untuk pendidikan agama Islam dididik sendiri di rumah atau melalui les privat dengan menghadirkan ustadz. Pendidikan akidah, ibadah dan akhlak serta baca tulis Al-Qur’an sangat ditekankan dalam keluarga, lebih-lebih soal akhlak yang dididik secara intent dengan memberi tauladan yang baik bagi anak-anaknya. Ada tiga tradisi pendidikan yang diterapkan dalam keluarga muslim Tionghoa yaitu, pendidikan Permisif, pendidikan memaksa dan pendidikan demokratis. Pendidikan Permisif adalah pendidikan keluarga yang memberi kebebasan penuh, memberi kebebasan anak sebagai orang dewasa. Pendidikan otoriter adalah pendidikan keluarga yang memberi peraturan pada anak secara ketat tanpa diberi hak dan kebebasan sedikitpun. Pendidikan demokratis adalah pendidikan keluarga secara demokratis. Sedangkan nilai-nilai yang dipraktikan di rumah, termasuk nilai budi pekerti, melestarikan adat Tionghoa, Rajin beribadah, Pendidikan Kewirausahaan dan Toleransi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan; Keluarga muslim; Tionghoa; Semarang
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76103 - Ilmu Agama Islam (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 10 Dec 2020 05:52
Last Modified: 10 Dec 2020 05:52
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12017

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics