Akurasi perhitungan waktu shalat dalam pelayaran : studi di Sekolah Tinggi Maritim dan Transport “AMNI” Semarang

Ni’am, M. Ihtirozun (2017) Akurasi perhitungan waktu shalat dalam pelayaran : studi di Sekolah Tinggi Maritim dan Transport “AMNI” Semarang. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Tesis_1500028007_M_Ihtirozun_Niam]
Preview
Text (Tesis_1500028007_M_Ihtirozun_Niam)
Tesis_1500028007_M_Ihtirozun_Niam.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB) | Preview

Abstract

Dunia Pelayaran mempunyai kondisi yang berbeda dengan kondisi di daratan. Dalam pelayaran, kapal selalu bergerak dalam jangka waktu yang cukup lama, bisa 2 atau 3 bulan dalam 1 kali perjalanan di laut, sehingga nilai koordinat suatu kapal pun juga selalu berubah. Secara aproksimasi, apabila kecepatan kapal 20 knot, dalam jangka waktu 1 jam akan menempuh jarak 20 km atau melintasi busur sepanjang 10,8 menit busur apabila di daerah khatulistiwa. Dalam jangka waktu 6 jam, dengan kecepatan yang sama, posisi kapal akan berpindah sebesar 1 derajat. Dan apabila dibuat rata-rata, dalam 1 hari, perpindahan posisi kapal bisa mencapai 4 derajat. Apabila kapal melintas lurus ke utara atau ke selatan selama 6 hari dari titik awal di khatulistiwa, secara aproksimasi kapal akan sampai pada wilayah subtropis yang mana panjang waktu siang atau malamnya bisa berbeda dengan wilayah tropis, sehingga interval antara satu waktu shalat dengan waktu shalat berikutnya pun juga bisa berbeda. Apabila pergerakannya mengarah ke barat atau ke timur, maka akan ada pelompatan 1 jam atau pengurangan 1 jam untuk menyesuaikan dengan Waktu Daerah di tempat berada. Hal yang demikian ini perlu mendapatkan perhatian, terutama terkait waktu shalat. Maka dari itu disini akan dikaji tentang bagaimana algoritma waktu shalat Pelayaran di STIMART AMNI? Dan bagaimana akurasi algoritma waktu shalat Pelayaran di STIMART AMNI?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan sumber data primer dari Buku Panduan Penentuan Waktu Shalat di Pelayaran yang dipakai di STIMART AMNI dan hasil wawancara dengan praktisinya. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitik disamping juga menggunakan pendekatan standarisasi untuk menguji keakurasiannya dengan standar ephimeris Kementrian Agama RI yang secara resmi dijadikan tolak ukur perhitungan awal waktu shalat di Indonesia. Penulis mengiplementasikan algoritma ini selama 1 tahun, yakni tahun 2017 untuk wilayah tropis (Semarang), kemudian di daerah subtropis lintang utara, dalam hal ini di Kota Beijing (China) dan subtropis lintang selatan, dalam hal ini Kota Perth (Australia) ketika Matahari berada di titik vernal equinox, titik balik utara dan titik balik selatan.
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan hasil bahwa algoritma waktu shalat pelayaran di STIMART AMNI adalah dimulai dengan menentukan koordinat lintang dan bujur tempat yang dikehenaki terlebih dahulu beserta zona waktunya, kemudian menghitung nilai koreksi ke lintangnya, bujur dalam waktu, nilai sunrise, meridian pass dan sunset sesuai dengan Waktu Daerahnya, dan hasilnya dijumlahkan atau dikurangkan dengan nilai konstan yang telah ditentukan untuk semua daerah dan bulan. Akurasi hasil algoritma waktu shalat pelayaran di STIMART AMNI ini apabila distandarisasi dengan algoritma ephemeris mempunyai selisih yang cukup signifikan. Dalam konteks waktu shalat Ashar misalnya. Tanggal 21 Desember di kota Perth, algoritma pelayaran lebih cepat / mendahului 32 menit 21 detik dari algoritma ephemris, dan waktu Isya’ di kota Shanghai tanggal 21 Juni 2017 algoritma pelayaran mendahuli 38 menit 10 detik dari algoritma ephemeris. Maka ini akan berimplikasi pada sah atau tidaknya shalat Ashar dan Isya’ yang dilakukan. Sedangkan untuk algoritma waktu Imsak dan Subuh, di Kota Shanghai tanggal 21 Juni 2017 hasil algoritma pelayaran bisa lebih lambat 1 jam 4 menit 40 detik. Ini juga akan berimplikasi pada sah atau tidaknya puasa seseorang. Selisih yang tidak signifikan ini hanya terjadi pada algoritma waktu Dhuhur dan Maghrib. Paling besar selisih antara kedua algoritma tersebut tidak lebih dari nilai ihtiyat waktu shalat.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Akurasi perhitungan; Waktu shalat; Pelayaran; Sekolah Tinggi Maritim dan Transport (AMNI) Semarang
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 10 Dec 2020 06:52
Last Modified: 10 Dec 2020 06:52
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12025

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics