Analisis satire pada status Twitter dan Instagram Sujiwo Tejo dalam perspektif komunikasi dakwah

Khotimah, Nurul (2019) Analisis satire pada status Twitter dan Instagram Sujiwo Tejo dalam perspektif komunikasi dakwah. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of TESIS_1701028005_NURUL_KHOTIMAH]
Preview
Text (TESIS_1701028005_NURUL_KHOTIMAH)
TESIS_1701028005_NURUL_KHOTIMAH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Satire dapat digunakan oleh seseorang untuk mengekspresikan ide dan perasaan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan yang dipengaruhi oleh konteks pribadi seseorang dan lingkungan sekitar, disertai dengan perilakunya. Media sosial seperti Twitter dan Instagram mampu menyampaikan pesan sosial secara menarik dan mampu diterima secara general. Objek satire di media sosial bukan hanya ditujukan untuk pemerintah, melainkan untuk semua kalangan. Masalah-masalah sosial keagamaan berubah menjadi kredo, kemanusiaan yang serakah, politik yang keras, kebahagiaan yang hanya dilihat sebagai pemenuhan materi, semua direfleksikan dalam bentuk satire Sujiwo Tejo. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan terkait bagaimana bentuk dan makna satire dalam status Twitter daan Instagram Sujiwo Tejo.
Kajian ini menunjukkan bahwa: bentuk satire yang diekspresikan Sujiwo Tejo melalui Twitter dan Instagram berada di wilayah kemanusiaan, ketuhanan, keadilan, kebahagiaan dan politik. Kemudian dikorelasikan dengan aspek komunikasi dakwah; qaulan sadidan, qaulan ma’rufa, qaulan karima, qaulan maysura, qaulan baligha dan qaulan layyina. Analisis untuk mengkonstruksi makna satire menggunakan term jenis-jenis satire, karakteristik dan target tujuan satire. Jenis-jenis satire terdiri dari, monologue, parody dan narrative. Dari 21 tema yang peneliti analisis, 43% diantaranya mengarah pada jenis monologue, 43% pada jenis parody dan hanya ada 14% pada jenis narrative. Sedangkan, target tujuannya, yaitu: satire episodic terdapat 34%, satire personal 14%, satire experiential 14% dan satire textual 38%. Karakteristik satire yang dibuat Sujiwo Tejo selalu mengandung kritik, ironi dan hal tersirat dengan menyesuaikan konteks permasalahan yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat Indonesia. Berlandaskan pemahaman #Sastrajendra yang mengajarkan manusia agar sanggup menerima paradoks dan kontradiksi. Pengenalan #SeratTripama yang mengandung konsep ajaran tentang cinta tanah air demi kepentingan bangsa dan negara dengan kearifan lokal, melalui bahasa dan guyon-guyon yang terlihat dalam cuitannya, serta penggunaan #sarung yang tidak hanya digunakan sebagai simbol agama.

ABSTRACT:

Satire is able to be used by a person to express idea and feeling, both in oral and written form which is effected by one’s personal context, what’s surrounding and it’s accompanied by behaviour. The object of satire is not only for the government but also for all people. Social problems turn into credo, rapacious humanity, hard politic, contentment that full of materials, all of these are reflected on Sujiwo Tejo’s satire. This stusy is aimed to respond the problem related to how the form and meaning of Sujiwo Tejo’s satire on Twitter and Instagram does.
This study showed that the form of satire which is expressed by Sujiwo Tejo through Twitter and Instagram was on a humanity, divinity, fairness, contenment, and politic. The analysis tools to construct the meaning of this satire is using the kind of satire terms, its characteristic and satire target. The kind of satire consists of monologue, parody, and narrative. This study has 21 themes which is observed by the researcher, 43% aim at monologue, 43% contains parody genre, and only 14% on narrative. In other hand, the target of this study is episodic satire contains 34%, personal satire is 14%, experiential satire is 14% and textual satire is 38%. The characteristic made by Sujiwo Tejo contains criticism, irony, and implicit message by adjusting the context of problem discussed by Indonesian people. Based on the experience of #Sastrajendra that is thought the human to accept the paradox and contradiction. Introduction of #SeratTripama also contains with loving the country for the prominent of state and nation through local wisdom, language, and the joke that seems on his twits and also using #Saroong that is not only wore for a religion symbol.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Satire; Status media sosial; Twitter; Instagram
Subjects: 000 Computer science, information, general works > 070 News media, journalism, publishing
300 Social sciences > 302 Social interaction > 302.2 Komunikasi
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 17 Feb 2021 01:18
Last Modified: 03 Jul 2021 01:49
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12140

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics