Studi analisis konsep munâsabah antar ayat dan surat menurut Naṣr Ḥâmid Abû Zayd

Hadiyatika, Elvi Leili (2013) Studi analisis konsep munâsabah antar ayat dan surat menurut Naṣr Ḥâmid Abû Zayd. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 094211009_Skripsi_Coverdll.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Coverdll.pdf - Cover Image

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bab1.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (326kB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bab2.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (521kB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bab3.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (763kB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bab4.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (453kB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bab5.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of 094211009_Skripsi_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
094211009_Skripsi_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (188kB) | Preview

Abstract

Kajian kronologi turunnya ayat (asbâb an-nuzûl) pada utamanya lebih banyak menyita perhatian di banding letak susunan ayat berdasarkan muṣḥaf. Namun tak semua pembaca al-Qur’an yang ingin mengetahui maknanya tahu apa asbâb an-nuzûl dari ayat yang di maksud. Maka dari itu kajian tentang al-Qur’an yang mengedepankan korelasi antar ayat sebelumnya dan sesudahnya, maupun kaitan antara surat sebelum dan sesudahnya dipandang tak kalah penting untuk dikaji dan diapresiasi. Karena ilmu munâsabah juga dapat mempermudah dalam memahami makna al-Qur’an sesuai dengan urutan pembacaan ayat dan suratnya. Terlepas dari kronologi historis turunnya al-Qur’an, kenyataannya ayat-ayat dan surat-surat disusun berdasarkan tauqîfî, sudah ditentukan. Berbeda pula cara turunnya dengan kitab-kitab samawi sebelumnya seperti Zabur, Taurat dan Injil yang turunnya langsung utuh (sempurna) satu kitab. Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai-mana firman Allah swt (QS. al-Furqan/25: 32). Kemudian tulisan ini mengangkat pandangan Naṣr Hâmid Abû Zayd tentang konsep ilmu munâsabah antar ayat dan surat dalam kitabnya Mafhûm an-Naṣṣ Dirâsah fi ‘Ulûm al-Qur’an.
Hal-hal yang akan dijawab dalam skripsi ini adalah: bagaimana konsep munâsabah antar ayat dan surat menurut Naṣr Hâmid Abû Zayd?, bagaimana penerapan konsep munâsabah antar ayat dan surat menurut Naṣr Hâmid Abû Zayd dalam memahami teks al-Quran? dan apa kontribusi Naṣr Hâmid Abû Zayd terhadap kajian ilmu tafsir dan ‘Ulûm al-Qur’an? Untuk mendapatkan data yang obyektif dari permasalahan tersebut di atas, maka penyusun menggunakan metode deskriptif-analitis yakni mencoba mendeskripsikan konsep munâsabah antar ayat dan surat yang ditawarkan oleh Naṣr Hâmid Abû Zayd dan latar belakangnya serta menganalisa peta metodologisnya dan metode hermeneutika untuk mencari pemahaman yang berkisar diseputar teks dan pengarangnya, dengan mengarah pada keterkaitan teks dan latar belakang pengarang tafsir serta kepentingan pengarang dalam mengambil gagasannya.
Kajian ‘ulum al-Qur’an pada kitab klasik pada umumnya belum pernah dilihat dari aspek ilmiah-kebahasaannya, terutama ilmu munâsabah, sehingga kajian ini dianggap penting untuk diangkat. Tokoh pertama yang mempelopori kajian ini adalah Naṣr Ḥâmid Abû Zayd. Melalui konsep munâsabah antar ayat dan suratnya ini teks al-Qur’an dikaji dengan kacamata sastra, terutama menurut genre teks, sang tokoh meneliti bagaimana teks itu bekerja dalam pengungkapan makna. Konsep munâsabah yang ditawarkan adalah memunculkan realitas-realitas dalam teks al-Qur’an, sesuatu yang belum muncul dari para ulama sebelumnya. Mengubah teks al-Qur’an menjadi sebuah simbol-simbol pesan (risalah). Dalam penerapan konsep munâsabah antar ayat dan suratnya, Naṣr Ḥâmid Abû Zayd menetapkan hubungan yang sesuai dengan problem yang dimiliki oleh masyarakat, dalam hubungan antar surat berbeda dengan antar ayat. Kontribusinya terhadap pengembangan kajian tafsir dan ulum al-Qur’an khususnya dalam konteks munâsabah antar ayat dan surat, yaitu di antaranya menyusun ilmu munâsabah al-Qur’an secara sistemik-kebahasaan. Naṣr Hâmid Abû Zayd juga memiliki cara bagaimana para pendengar pun dapat merasakan munâsabah ayat dan surat ketika dibacakan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Munasabah antar Ayat al-Qur'an; Munasabah antar Surat al-Qur'an
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 15 Feb 2014 02:36
Last Modified: 15 Feb 2014 02:36
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1541

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics