Penelitian ini membahas mengenai aktivitas antioksidan yang terdapat dalam sari jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var. microcarpa Hassk.). Kajiannya dilatar belakangi oleh adanya radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit, diantaranya adalah jantung koroner dan penuaan dini. Salah satu senyawa yang dapat melindungi sel dari radikal bebas adalah antioksidan yang dapat diperoleh dari jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var.microcarpa Haskk). Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Berapa aktivitas antioksidan pada sari jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var.microcarpa Haskk.)? (2) Metabolit sekunder golongan apa yang terkandung pada sari jeruk siam (Citrus nobilis LOUR var.microcarpa Haskk.)? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian yang dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini melibatkan pengujian secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif bertujuan untuk mengetahui adanya metabolit sekunder berdasarkan perubahan warna. Sedangkan uji kuantitatif bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan dengan metode DDPH (2,2 - diphenyl -1- pichrylhidrazyl). DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan dari beberapa senyawa.
Berdasarkan data yang diperoleh didapatkan absorbansi pada sampel adalah 0.030 dan 0.028, sehingga di rata-rata menjadi 0.029 dan absorbansi kontrol adalah 0.079. Aktivitas antioksidan dalam sampel dinyatakan dengan pengurangan nilai absorbansi DPPH kontrol terhadap nilai absorbansi radikal DPPH sisa. Jadi, aktivitas antioksidan pada jeruk siam adalah 63,3%. Sedangkan metabolit sekundernya adalah flavonoid dan terpenoid, serta vitamin C