Lembaga keuangan mikro syari’ah khususnya BMT (Baitul Maal wat Tamwil) mengalami pertumbuhan yang cukup membanggakan. Salah satu BMT yang cukup berkembang di Semarang yaitu BMT NU SEJAHTERA. Salah satunya dengan menyalurkan pembiayaan mudharabah sebagai modal usaha. Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil yang selalu berhadapan dengan risiko dan return. Salah satu faktor yang mempengaruhi volume pembiayaan adalah bagi hasil pembiayaan. Bagi hasil pembiayaan menunjukkan berapa hasil yang diperoleh oleh shahibul maal dan pihak mudharib. Ketika jumlah bagi hasil yang diperoleh meningkat maka pembiayaan mudharabah yang disalurkan juga akan meningkat. Namun semakin besar pembiayaan mudharabah yang disalurkan untuk tambahan modal kerja bagi pengembangan usaha mitra tidak akan terlepas dari risiko kredit macet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah bagi hasil dan kredit macet berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mudharabah di BMT NU Sejahtera Semarang tahun 2011-2013.
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Metodologi yang digunakan adalah jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik analisis data meliputi uji kelayakan model, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Hipotesis dalam penelitian ini adalah bagi hasil dan kredit macet secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Dan secara parsial bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah, sedangkan kredit macet berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan dengan thitung 17,892 dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel kredit macet berpengaruh negatif dan signifikan dengan nilai thitung -3,518 dan taraf signifikansi 0,002 < 0,05. Namun secara simultan bagi hasil dan kredit macet berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Terlihat dari uji F yang memperoleh nilai signifikansi 0,000 yang kurang dari 0,05. Kemudian nilai R Square sebesar 0,932 yang mengindikasikan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 93,2%. Sedangkan sisanya 6,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.