Studi analisis terhadap pendapat al-Imam al-Mawardi tentang waris khuntsa musykil

Mughni, Muh. Abdul (2011) Studi analisis terhadap pendapat al-Imam al-Mawardi tentang waris khuntsa musykil. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 62111012_Coverdll.pdf]
Preview
Text
62111012_Coverdll.pdf - Accepted Version

Download (110kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bab1.pdf]
Preview
Text
62111012_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (55kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bab2.pdf]
Preview
Text
62111012_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (114kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bab3.pdf]
Preview
Text
62111012_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (130kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bab4.pdf]
Preview
Text
62111012_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (113kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bab5.pdf]
Preview
Text
62111012_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (14kB) | Preview
[thumbnail of 62111012_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
62111012_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (17kB) | Preview

Abstract

Khuntsa adalah orang yang memeiliki dua alat kelamin (alat kelamin laki-laki dan alat kelamin perempuan). Dalam Al-Qur’an jelas dikemukakan secara detail mengenai hukum kewarisan, erat hubungannya dengan asbabul furud, yang jelas pembagiannya masing-masing antra laki-laki dan perempuan. Tapi belum ditemukan dalam Al-Qur’an mengenai hukum waris bagi khuntsa.
Para ulama ahli fara’id berbeda pendapat mengenai kewarisan khuntsa musykil setelah penghitungan dua perkiraan (di perkirakan laki-laki dan perempuan). Oleh karna itu penulis mengankat sekripsi dengan tema “Studi Analisis Pendapat Al-Imam Al-Mawardi Tentang Waris Khuntsa Musykil” yang disepesifikasikan dari kebanyakan pendapat madzhab Al-Syafi’i. yaitu “memberikan bagian paling sedikit kepada khuntsa dan ahli waris kemudian menangguhkan sisa harta hingga khuntsa menjadi jelas setatusnya”.
Adapun penulisan ini bertujuan 1) Untuk mengetahui pendapat Al-Imam Al-Mawardi tentang konsep hukum waris khuntsa musykil, 2) Untuk mengetahui metode istinbat hukum Al-Imam Al-Mawardi tentang konsep hukum waris khuntsa musykil.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, dan dalam hal ini penulis mengkaji pendapat Al-Imam Al-Mawardi selaku ulama’Syafi’iyah, dalam kitabnya Al-Khawi Al-Kabir. Sebagai pendekatan penulis menggunakan usul fiqh dalam mendukung penelitiannya.
Pada dasarnya pendapat Al-Imam Al-Mawardi tentang kewarisan khuntsa musykil sama dengan pendapat ulama’Syafi’iyah lainnya, tapi dalam hal ini ada sedikit perbedaan dalam penyajiannya dengan pengembangan sebab yang menjadi dasar alasan hukum bagai mana Al-Imam Al-Mawardi mengatakan, dua sebab yang melatar belakangi konsep kewarisan madzhab Syafi’yah tersebut. Sebab pertama, orang yang mewaris tidak bisa mendapat hak warisnya, kecuali dengan ketentuan yang pasti dan meyakinkan tanpa adanya keragu-raguan di dalamnya, sebab kedua, pada dasarnya semua hukum itu tidak bisa dijalankan kecuali dengan yakin begitu pula mengenai ketentuan hukum waris tersebut haruslah dengan yakin.
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para ahli hukum agama, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Warisan; Khuntsa Musykil
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 25 Apr 2014 07:57
Last Modified: 25 Apr 2014 07:57
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2019

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics