Tafsir Surat Al-Zalzalah (Studi Perbandingan antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba’i)

Inayah, Sri (2013) Tafsir Surat Al-Zalzalah (Studi Perbandingan antara Tafsir Thanthowi dengan Tafsir Thabathaba’i). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 094211026_Coverdll.pdf]
Preview
Text
094211026_Coverdll.pdf - Accepted Version

Download (322kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bab1.pdf]
Preview
Text
094211026_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (109kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bab2.pdf]
Preview
Text
094211026_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (153kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bab3.pdf]
Preview
Text
094211026_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bab4.pdf]
Preview
Text
094211026_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (147kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bab5.pdf]
Preview
Text
094211026_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (18kB) | Preview
[thumbnail of 094211026_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
094211026_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (13kB) | Preview

Abstract

Sudah menjadi keyakinan umat islam suatu saat akan tiba hari kiamat (kehancuran seluruh alam semesta), namun tidak seorangpun tahu persis kapan tibanya, Malaikat, Nabi, setanpun tidak tahu dengan pasti datangnya hari kiamat. Dalam Al-Qur’an maupun hadist memang banyak pasal yang menerangkan hari kiamat seperti keadaan alam ketika kiamat terjadi, tanda-tanda akan tibanya kiamat, dahsyatnya peristiwa kiamat dan masih banyak lagi, namun dari sekian banyaknya ayat, ataupun hadist tidak ada satupun yang menerangkan dengan pasti kapan datangnya kiamat, karna masih menjadi rahasia Allah.
Salah satu ayat Al-Qur’an yang menerangkan hari kiamat adalah surat Al-Zalzalah, surat ini terdiri dari dua pokok masalah yaitu, tentang hari kiamat, dan hari pembalasan. Karna peristiwa ini merupakan peristiwa yang ghaib yang belum pernah terjadi, aka tetapi semua mu’min wajib mempercayainya dengan kesadaran jiwa, dan biasanya penggambaran ini diungkapkan dengan bahasa yang indah dan tegas, yang mana redaksi ayat-ayat tidak lagi mengarah pada akal, akan tetapi lebih ke jiwa dengan menggunakan bahasa hati, yang dapat membawa pengaruh ke dalam jiwa sehingga akan diharapkan akan menimbulkan rasa takut atau penyesalan yang mengantarkannya pada kesadaran dan pengakuan.
Pengungkapan Al-Qur’an dengan menggunakan uslub dengan luar biasa ini, mendorong mufassir untuk mengupas ayat-ayat tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan Allah, di topang juga dengan keyakinan umat islam bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci yang berlangsung abadi sepanjang masa.
Thanthowi Jauhari adalah seorang mufassir, yang mana dia tertarik dengan ilmu-ilmu pengetahuan terutama ilmu fisika dengan menggunakan metode tahlili, corak ilmi, yang menurut penulis cocok untuk menafsirkan surat Al-Zalzalah yang berarti Kegoncangan. selain itu mufassir Thabathaba’i yang mana dia juga seorang mufassir, dari bangsa Syi’ah, yang menurut penulis dia dalam tafsirnya tidak terfokus dengan penafsiran Syi’ahnya, akan tetapi dia lebih bersifat moderat. Untuk itu dari perbedaan corak dan metode-metode kedua mufasir ini penulis ingin membandingkan dengan hasil akan mengetahui penafsiran kedua tokoh mufassir ini, dan perbedaan serta persamaan dari kedua nya.
Untuk memperoleh kesimpulan yang memuaskan, maka proses penulisan skripsi ini dalam pembahasannya memakai metode sebagai berikut:
1. Metode pengumpulan data, penelitian ini adalah jenis penelitian kepustakaan
2. Sumber data, yaitu meliputi sumber primer yang di ambil dari tafsir Jawahir karya Thanthowi Jauhari dan tafsir Al-Mizan karya Thabathaba’i, dan sumber sekunder yang berasal dari literatur-literatur yang mempunyai keterkaitan dengan pembahasan skripsi ini.
3. Metode analisis yaitu, menganalisis pendapat mufassir yaitu Thanthowi Jauhari dan Thabathaba’i tentang penafsiran surat Al-Zalzalah yang tertuang di dalam tafsirnya masing-masing.
4. Metode komparatif, usaha untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan dari kedua mufassir yaitu Thanthowi Jauhari dan Thabathaba’i dari kitabnya masing-masing.
Kedua mufassir tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan dalam menafsirkan surat Al-Zalzalah. Ketika Thanthowi dalam menafsirkan lafadz, “al-Insan” ia artikan “manusia semua” tidak di batasi akan tetapi beda dengan Thabathaba’i yang membatasi dengan arti mengkhususkan yaitu “orang-orang kafir” selain itu juga Thanthowi dalam menafsirkan selalu mengkaitkan penemuan-penemuan ilmiah pula.
Hemat penulis peristiwa itu merupakan sebagian kecil yang dikisahkan ataupun yang terdapat dalam Al-Qur’an yang dapat dijadikan pelajaran ataupun untuk mengetahui betapa sempurnanya kitab Allah tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Surat Al-Zalzalah ; Tafsir Thanthowi ; Tafsir Thabathaba’i
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1225 Translations
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 21 Nov 2013 04:36
Last Modified: 21 Nov 2013 04:36
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/221

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics