Latar belakang penelitian ini adalah fenomena konflik pacaran di Pilar PKBI Semarang yang menimbulkan ketidaknyamanan, memberikan rasa takut kepada setiap individu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: konflik pacaran mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam pacaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaiamana proses penanganan konflik dalam berpacaran di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah dan mengetahui perspektif Bimbingan Konseling Islami terhadap penanganan konflik dalam berpacaran di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah. cara atau alternatif pemecahan masalah pada kilen yang mengalami konflik dalam berpacaran. Sedangkan manfaat dalam penelitian ini bagi peneliti adalah mengetahui dan memahami metode Bimbingan dan Konseling Islami yang diterapkan di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah, menambah pengetahuan tentang proses penanganan konflik dalam berpacaran di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah, dan mempersiapkan diri dengan pengetahuan untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam berpacaran.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis fenomenologis dan fokus penelitian proses penanganan konflik dalam berpacaran di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah dan mengetahui bagaimana metode bimbingan dan konseling Islami, adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah. Metode pengumpulan data dengan studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi yang kemudian di analisis melalui pengumpulan data, penyajian data dan verifikasi data. Teknik analisis data dengan perencanaan, memulai pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik pacaran yang berada di Pilar PKBI Semarang Jawa Tengah memiliki latar belakang dan persoalan yang bebrbeda-beda sehingga pemecahan masalahnya juga berbeda-beda. Sistem konseling terapi yang diterapkan pada kilen tidak menggunakan stu pola atau metode tertentu, tergantung pada kondisi kilen yang memerlukan bimbingan dan konseling. Secara garis besar penanganan klien dalam konflik pacaran yang memiliki agama islam dapat dijabarkan dalam tahapan-tahapan proses. Dalam pemberian konseling terhadap kilen koflik pacaran yang mengalami gangguan kejiwaan dengan penuh kehati-hatian, bijaksana, penuh kasih sayang, ketauladanan dan bukan dengan mehakimi yang mengakibatkan tekanan-tekanan bertambah berat.
Berdasarkan pembahasan dan hasil kesimpulan di atas maka perlu penulis sampaikan, bahwa adanya hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sholat dan zikir dapat dijadikan alat terapi yang efektif bagi kesembuhan klien yang mengalami konflik berpacaran.