Motivasi Jama'ah Lembkota Semarang dalam Mengikuti Pengajian Tasawuf

Thohir, Umar Faruq (2013) Motivasi Jama'ah Lembkota Semarang dalam Mengikuti Pengajian Tasawuf. Masters thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of UmarFaruq_tesis_Abstrak.pdf]
Preview
Text
UmarFaruq_tesis_Abstrak.pdf - Accepted Version

Download (48kB) | Preview
[thumbnail of UmarFaruq_tesis_Bab1.pdf]
Preview
Text
UmarFaruq_tesis_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (107kB) | Preview
[thumbnail of UmarFaruq_tesis_Bab6.pdf]
Preview
Text
UmarFaruq_tesis_Bab6.pdf - Accepted Version

Download (8kB) | Preview

Abstract

Selain menawarkan solusi, modernisasi ternyata juga memberikan dampak negatif terhadap perkembangan peradaban. Ciri-ciri masyarakat modern ditandai dengan globalisasi media masa, tumbuhnya sikap kebebasan bertindak, tumbuhnya sikap berpikir rasional, tumbuhnya sikap hidup materialistik, dan meningkatnya laju urbanisasi. Masyarakat modern sangat mendewa-dewakan ilmu pengetahuan dan teknologi, sementara pemahaman keagamaan yang berdasarkan wahyu ditinggalkan dan hidup dalam keadaan sekular. Mereka cenderung mengejar kebutuhan materi dan bergaya hidup hedonis daripada memikirkan agama yang dianggap tidak memberikan peran apapun. Oleh karena itulah, tasawuf dapat menjadi solusi bagi problematika kemodernan ini. Sebagai sebuah lembaga bimbingan konsultasi tasawuf, Lembkota dibentuk untuk memasyarakatkan nilai-nilai ajaran tasawuf yang sebenarnya memiliki makna penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi umat Islam. Selain itu juga untuk meluruskan pemahaman masyarakat yang selama ini keliru mengenai tasawuf. Menurut masyarakat umum, tasawuf identik dengan kejumudan, mengasingkan diri dari kehidupan sosial, etos kerja yang rendah, dan beberapa stigma negatif lain. Persoalannya adalah, bukankah masyarakat modern cenderung rasional dan tasawuf cenderung spiritual, mampukah tasawuf menyelesaikan problematika kemodernan masyarakat modern ini? Selain itu, faktor apa sajakah yang memotivasi jama'ah mengikuti pengajian tasawuf ini dan bagaimanakah dampak yang dirasakan setelah mengikuti pengajian?
Metode yang dipakai dalam penelitian lapangan ini adalah wawancara mendalam terhadap sejumlah informan, dokumentasi untuk menghimpun data dan informasi terkait, serta observasi lapangan untuk mengamati secara langsung motivasi dan dampak yang dirasakan para jama'ah.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian deskriptif analitis ini adalah pendekatan Psikologi.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah bahwa problematika kemodernan ini dapat diselesaikan dengan tasawuf, diantaranya melalui konsep insān kāmil. Orang yang telah melalui konsep insān kāmil akan selalui bisa dan mampu menguasai diri dan mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah deru modernisasi dan industrialisasi. Orang yang demikian ini telah benar-benar melaksanakan fungsi kekhalifahan dan telah mencapai ma'rifah Allāh yang diperoleh melalui tangga ma'rifah al-nafs, ma'rifah al-nās, dan ma'rifah al-kaun. Sehingga wajar jika banyak jama'ah yang tertarik untuk mengikuti pengajian tasawuf, seperti jama'ah pengajian tasawuf Lembkota yang motivasinya adalah mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah, ingin beribadah lebih khusyu', keinginan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, keinginan untuk menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat, keinginan untuk menambah ilmu pengetahuan agama Islam, dan keinginan untuk mengobati hati. Sedangkan dampak yang dirasakan jama'ah setelah mengikuti pengajian tasawuf adalah semakin kokoh iman, semakin lebih dekat kepada Allah, hati semakin tentram dan bahagia, semakin tabah dan bertawakkal kepada Allah, semakin menghayati dalam beribdah, dan pengetahuan agama semakin bertambah.

ABSTRACT

Beside offering solution, a modernization also gave negative effect to the development of civilization. According to M. Amin Syukur who said that modern society has been characterized by globalizing of mass media, the development of freedom style, the development of rationality, the development of materialistic life style, and elevating jam of urbanization. Modern people revered a science and technology very much, whereas they left their divine understanding and lived secularly. They tended to give priority to fulfill their materialistic needs than spiritual needs which not contributed anything. This modern problem could be solved through sufism. Then, Lembkota emerged as an institution of Sufism consultation which was formed to socialize a values of Sufism to society which were very impotant for moslem and to purify wrong people understanding to sufism. As we have known that common people, identified tasawuf as an obstinancy, alienating from social life, lacking of professional values in work, and the other negative views. Then, the problem are, modern people problems based on rationality whereas sufism worked spiritually, can Sufism really solve these modern problems? What kind of factors which motivated jama'ah in joining this sufism lecture and how far did this Sufism lecture effected jama'ah in their life?
The method of this field research is depth interview to a number of informans, documentation to collect the data and related information, and direct observation to view a motivation and effect which are felt by jama'ah. The approach of this descriptive-analytic research is psychology.
This research resulted that this modern problem could be solved through sufism, like insān kāmil concept. The people who passed through this insān kāmil concept would be able to master his self and also able to adapt the rush of modernity and industriality. This kind of people really applied khalīfah function and achieved ma'rifah Allāh through the ladder of ma'rifah al-nafs, ma'rifah al-nās, and ma'rifah al-kaun. So, it was very normal if there were a big number of jama'ah who interested to join this sufism lecture, like jama'ah of Lembkota sufistic lecture whose motivations were knowing and closing to Allah, wish to have a better worship, wish to be a better person, wish to balance a focus between profane and transcendent, wish to master an Islamic knowledge, wish to cure the heart problem. And the effects which were felt by jama'ah after joining this sufisctical lecture were increasing believe to God, feeling closer to Allah, the heart more peacful and happy, more able to endure and tawakkal to Allah, semakin more comprehending in worship, and increasing a religious knowledge.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Jama'ah Pengajian, Tasawuf, Motivasi, Sufism, Islamic Mystisism, Motivation
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 152 Perception, movement, emotions, drives
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism > 297.45 Sufi ethics
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 09 Sep 2013 05:41
Last Modified: 09 Sep 2013 05:41
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/34

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics