Skripsi ini berjudul “Implementasi Dialog Antar Agama di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang” yang dilatar belakangi oleh upaya mewujudkan masyarakat modern yang demoktratis. Masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang menghargai kemajemukan suku, etnis, budaya, strata sosial, dan agama. untuk mewujudkannya diperlukan adanya toleransi, tenggang rasa, saling menghormati, saling menghargai, dan juga adanya kemauan untuk berdialog dalam suatu agama maupun di tingkat lintas agama, guna menjaga kerukunan umat beragama. Hans Kung sebagai tokoh perdamaian dunia melihat bahwa pemahaman agama yang universal dapat digunakan sebagai dasar bagi solusi politik yang bijak dan adil, sehingga fanatisme kekerasan, pembunuhan, dan pengrusakan di dunia atas nama agama dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Hans Kung juga mengemukakan dialog antar agama adalah salah satu jalan menuju perdamaian agama-agama dan dengan terwujudnya perdamaian agama akan menjadi ukuran bagi perdamaian dunia.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi dialog antar agama, sehingga FKUB menjadikan dialog itu sebagai landasan berdialog dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama di kota Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi dialog antar agama di FKUB kota Semarang.
Jenis penelitian dalam pembuatan skripsi ini adalah penggabungan antara library research (penelitian pustaka) dan field reseach (penelitian lapangan). Data penelitian ini terdiri dari penelitian primer dan data sekunder. Data primer yaitu data utama yang berasal dari pengurus FKUB, tokoh agama, dan dari kalangan akademisi (dosen dan mahasiswa) yang mengikuti kegiatan dialog di FKUB. Adapun data sekundernya yaitu buku-buku, karya tulis, jurnal, dan data internet, serta data-data yang berkenaan dengan masalah-masalah tersebut. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode: 1. Observasi, 2. Wawancara, 3. Dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif dan induktif.
Hasil penelitian ini adalah dialog antar agama menjadi salah satu solusi dari konflik yang ada baik konflik intern agama maupun lintas agama. bahkan fakta membuktikan dialog agama adalah jalan menuju perdamaian agama yang berimplikasi pada perdamaian dunia. sedangkan peranan FKUB dalam menjaga kerukunan antar umat beragama tidak begitu terlihat, karena di Semarang memang tidak ada gejolak atau konflik dalam agama yang dianggap bisa memecah belah persatuan umat. Peranan FKUB masih berkutat pada mediasi, perizinan pendirian rumah ibadat. Hal baru yang digalakkan adalah pembinaan umat beragama bagi generasi muda lintas agama. Hasil yang dicapai FKUB selama ini adalah terciptanya kerukunan antar umat beragama di kota semarang