Konsep pewahyuan al-Qur’an menurut Toshihiko Izutsu

Rochmah, Zahrotur (2015) Konsep pewahyuan al-Qur’an menurut Toshihiko Izutsu. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_11421104_ZAHROTUR_ROKHMAH]
Preview
Text (SKRIPSI_11421104_ZAHROTUR_ROKHMAH)
114211041.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Semantik merupakan sekelumit dari sejumlah variable yang dapat dikaji lebih lanjut guna memperoleh pemahaman baru terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Urgensi semantik memainkan peran penting untuk menyingkap makna darisebuah kosakata al-Qur’an, karena ia merupakan suatukonsep analisis yang menekankan pada arti, seluk-beluk,dan pergeseran makna kata.
Toshihiko Izutsu dengan beberapa karyanya sepertiGod and Man in the Koran: Semantics of the Koranic Weltenschauung dan Ethico-Religious Concepts in the Qur’an yang merupakan buku yang cukup menarik perhatian para sarjanawan ke-Islaman di dunia, buku hasil karya Toshihiko Izutsu ini mengemukakan pandangannya mengenai relasi antara Tuhan dan manusia dan tentang konsep-konsep etika religious yang terdapat dalam al-Quran dengan menggunakan pendekatan semantik al-Quran, penekanan beliau pada aspek metodologis untuk memaparkan makna relasi antara Tuhan dan manusia, baik itu relasi ontologis, relasi komunikatif, maupun relasi etis.
Menurut Toshihiko, apabila kita membaca sebuah teks dalam bentuk aslinya, kita cenderung secara tidak sadar membaca menurut konsep kita sendiri berdasarkan bahasa ibu yang kita miliki, sehingga mengubah beberapa, atau bahkan semua, istilah–istilah penting ke dalam istilah yang sama dengan yang terdapat pada bahasa kita yang asli.
Oleh karena itu, skripsi ini akan membahas tentang bagaimana konsep pewahyuan al-Qur’an menurut Toshihiko Izutsu. Dengan menggunakan metode Metode pengumpulan data dokumentasi, literer kepustakaan.
Adapun hasilnya adalah pendapat Toshihiko Izutsu terhadap proses pewahyuan sejalan dengan mayoritas umat Muslim yang menyatakan bahwa al-Qur’an diturunkan Tuhan melalui perantara Malaikat Jibril dalam bahasa Arab.
Wahyu sebagai suatu peristiwa linguistik supranatural merupakan konsep yang berhubungan dengan tiga individu, yaitu Tuhan sebagai pengirim pesan, Muhammad sebagai penerima pesan, dan Jibril sebagai perantara (channel) dalam pengiriman pesan tersebut agar sampai kepada penerima, yaitu Muhammad.
Pemilihan bahasa Arab sebagai bahasa al-Qur’an bukan karena superioritas bahasa ini dibanding bahasa-bahasa lain, tetapi lebih merupakan teknis penyampaian pesan. Adapun peran wahyu adalah sarana komunikasi Tuhan kepada manusia.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Mundhir, M. Ag.; Drs. H. Nidlomun Ni’am, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Pewahyuan al-Qur’an; Ilmu al-Qur'an; Toshihiko Izutsu
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1221 Origin and Authenticity
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 09 Sep 2015 09:16
Last Modified: 27 Nov 2021 07:31
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4454

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics