Makna filosofi tradisi upacara perkawinan adat Jawa Kraton Surakarta dan Yogyakarta : studi komparasi
Rohman, Fatkhur (2015) Makna filosofi tradisi upacara perkawinan adat Jawa Kraton Surakarta dan Yogyakarta : studi komparasi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
104111021.pdf - Accepted Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Perkawinan merupakan ibadah yang sangat istimewa dalam Islam. Istimewa karena menjadi anjuran dan di sunahkan oleh Rosulullah SAW bagi yang telah mampu menurut syar‟i. Dalam tradisi orang Jawa memaknai peristiwa perkawinan dengan menyelenggarakan berbagai upacara. Upacara itu dimulai dari tahap perkenalan sampai terjadinya perkawinan prosesi upacara yang masing-masing upacara tersebut mempunyai makna-makna kearifan yang sangat dalam. Adat istiadat perkawinan Jawa ini merupakan salah satu tradisi yang bersumber dari Kraton. oleh karena itu, berdasarkan beberapa ulasan diatas, maka yang menarik penulis teliti adalah tentang “ Makna Filosofi Tradisi Upacara Perkawinan Adat Jawa Kraton Surakarta dan Yogyakarta ( Studi Komparasi )”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosesi upacara perkawinan adat Kraton Surakarta dan Yogyakarta dan mengetahui makna filosofi yang terkandung didalamnya serta mengetahui perbedaan dan persamaan diantara dua upacara perkawinan tersebut.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berbentuk library research (studi kepustakaan). Adapun metode yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: Pertama, sumber data, yaitu primer dan sekunder. Kedua, teknik pengumpulan data, karena penelitian ini kepustakaan, maka data-data atau informasi yang diperoleh berasal dari kepustakaan. dan wawancara, dokumentasi serta observasi sebagai sumber data tambahan yang mendukung dalam penulisan skripsi ini. Ketiga, metode analisis, setelah data terkumpul secara baik kemudian data tersebut diolah dan dianalisis secara kualitatif.
Sebagai hasil penelitian ini didapat suatu kesimpulan bahwa Prosesi perkawinan adat Kraton Surakarta dan Yogyakarta memiliki perbedaan dan persamaan, akan tetapi dalam kenyataannya banyak memiliki persamaan.
Adapun persamaan dalam upacara perkawinan Adat Kraton Surakarta dan Yogyakarta diantaranya adalah sama-sama mengenal adanya prosesi sebelum perkawinan, persiapan menuju perkawinan, upacara perkawinan dan prosesi setelah perkawinan. Kedua prosesi tersebut sama-sama mengenal adanya upacara nontoni, lamaran, peningsetan, pasang tarub dan tuwuhan kemudian ada langkahan, siraman, ngerik, midodareni, Ijab qabul, tukar cincin, panggih, balangan suruh, wiji dadi ( menginjak telur), dahar kembul, sungkeman kemudian yang terahir pesta perkawinan (walimahan). Upacara perkawinan adat Kraton tersebut sesuai dengan perubahan zaman maka sekarang ini terjadi pergeseran nilai yakni perubahan dari adat Kraton menjadi adat masyarakat jadi yang dahulu upacara perkawinan adat Kraton ini hanya dilakukan oleh keluarga kerajaan saja akan tetapi sekarang bagi masyarakat Jawa pada umumnya pun dapat melakukan upacara perkawinan adat Kraton asalkan memiliki biaya yang mencukupi dan terkadang juga untuk kepraktisan sekarang ini ada yang sekedar dipilah pilah dalam arti melakukan upacara tersebut dipilih sesuai dengan selera dan kemampuan finansialnya. Kemudian dalam upacara tersebut ada ritual agama dan ritual budaya, ritual agama yaitu prosesi Ijab Kabul adapun selain prosesi itu disebut dengan ritual budaya. Sedangkan berkaitan dengan setiap upacara yang dilangsungkan dengan aneka ragam bentuk simbol-simbol tersebut, pada intinya mengandung makna atau pengharapan, nasehat dan do‟a yang baik bagi kedua mempelai dalam kehidupan selanjutnya dalam rangka menggapai kebahagiaan hidup.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing: Drs. H. Sudarto. M. Hum.; Drs. Nidhomun Ni'am, M. Ag. |
Uncontrolled Keywords: | Filsafat Jawa; Upacara perkawinan adat kraton |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 180 Ancient, medieval, Oriental philosophy > 181 Oriental philosophy 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 01 Sep 2015 08:34 |
Last Modified: | 13 Jun 2021 02:57 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4537 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year