Taksasi biaya hadlanah pasca perceraian dalam menghadapi inflasi nilai tukar rupiah (studi analisis di Desa Sumberejo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati)

Mahmudi, Ali (2009) Taksasi biaya hadlanah pasca perceraian dalam menghadapi inflasi nilai tukar rupiah (studi analisis di Desa Sumberejo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 2102034_lengkap.pdf]
Preview
Text
2102034_lengkap.pdf - Accepted Version

Download (263kB) | Preview

Abstract

Perceraian yang dilakukan dan dialami oleh pasangan suami istri merupakan sebuah proses berakhirnya hubungan yang sah sebagai suami dan istri di antara kedua belah pihak. Akan tetapi, perceraian bukan berarti juga merupakan berakhirnya tanggungan suami dan istri kepada anak-anak mereka manakala mereka bercerai dengan meninggalkan anak. Dalam hukum Islam, meskipun telah berakhir hubungan yang sah sebagai suami istri, mantan pasangan suami istri tetap memiliki tanggung jawab kepada anak-anak mereka. Salah satu tanggung jawab yang dibahas pasca perceraian adalah terkait dengan pembiayaan hadlanah. Jika diperhatikan, terdapat dua sisi utama dalam proses pembiayaan hadlanah. Sisi pertama adalah perihal pemenuhan kebutuhan anak dan sisi kedua merupakan perihal kemampuan ekonomi pihak yang menanggung biaya hadlanah (ayah).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik garis tengah bahwasanya dalam permasalahan pembiayaan hadlanah tidak diperbolehkan menimbulkan kemadlaratan bagi kedua belah pihak. Pada satu sisi kebutuhan anak harus dapat tercukupi dan di sisi lain, dalam upaya pemenuhan kebutuhan anak tersebut, haruslah didasarkan pada tingkat kemampuan ekonomi ayah. Dengan demikian, besarnya biaya hadlanah yang ideal merupakan “jalan tengah” yang sama-sama menguntungkan antara kebutuhan anak dan kemampuan ekonomi ayah.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis dan deskriptif kualitatif. Maksudnya proses analisis yang didasarkan pada kaidah deskriptif dan kaidah kualitatif. Kaidah deskriptif adalah bahwasanya proses analisis dilakukan terhadap seluruh data yang didapatkan dan diolah dan kemudian hasil analisis tersebut disajikan secara keseluruhan. Sedangkan kaidah kualitatif adalah bahwasanya proses analisis tersebut ditunjukan untuk mengembangkan teori dengan jalan membandingkan teori bandingan dengan tujuan untuk menemukan teori baru yang dapat berupa penguatan terhadap teori lama, maupun melemahkan teori yang telah ada tanpa menggunakan rumus statistik.
Hakekat pembiayaan hadlanah adalah proses pembiayaan hadlanah yang tidak merugikan berbagai pihak dalam proses hadlanah. salah satu solusi alternative pemecahan masalah taksasi hadlanah adalah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perhitungan kebutuhan anak hingga batas usia hadlanah
b. Penghitungan kemampuan ekonomi pihak ayah dan keluarganya
c. Penentuan prosentase beban biaya hadlanah bagi ayah
d. Adanya penegasan fleksibilitas
Hasil penelitian ini penulis harapkan dapat menjadi sebuah masukan baru bagai masyarakat tentang bagai mana menyikapi biaya hadlanah yang kadang menjadi problem bagi sebagian besar keluarga yang telah bercerai

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Moh. Arifin, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Biaya Hadlanah; Pengasuhan anak; Perceraian; Nilai Tukar Rupiah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Agus Sopan Hadi
Date Deposited: 02 Jun 2016 06:40
Last Modified: 02 Jun 2016 06:40
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5075

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics