Eksistensialisme Jean Paul Sartre dan relevansinya dengan moral manusia

Yussafina, Diana Mella (2015) Eksistensialisme Jean Paul Sartre dan relevansinya dengan moral manusia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of 104111042.pdf]
Preview
Text
104111042.pdf - Accepted Version

Download (5MB) | Preview

Abstract

Persoalan moral sangat berkaitan erat dengan tingkah laku manusia. Permasalahan moral muncul dikarenakan manusia itu bebas, dan kebebasan merupakan potensi manusia untuk membentuk dirinya sendiri, atau yang sering disebut dengan segi eksistensial manusia. Di sini tampak bahwa problem moral terletak pada prolem cara berbuat atau cara bereksistensi manusia, karena eksistensi sangat identik dengan perbuatan, dan perbuatan sangat erat kaitannya dengan penilaian moral. Dari sini timbul permasalahan yaitu bagaimana eksistensialisme Jeean Paul Sartre, serta bagaimana relevansinya dengan moral manusia dalam ajaran Islam.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode pengumpulan data dengan cara penelusuran terhadap sumber-sumber kepustakaan yang relevan. Sedangkan analisisnya menggunakan metode deskriptif dilanjutkan dengan metode content analysis, kemudian metode interpretasi. Penelitian ini menggunakan sumber primer karya Sratre Eksistensialisme dan Humanisme, serta sumber sekunder karya Muzairi Eksistensialisme Jean Paul Sartre.
Hasil penelitian ini ialah manusia sebagai eksistensi yang mendahului esensinya, berarti manusia harus bertanggung jawab atas hidupnya dengan merealisasikan dirinya untuk menentukan esensi dirinya. Manusia merupakan “pengada” yang memiliki kebebasan absolut sehingga tidak ada yang bisa membatasi kebebasan. Dari sini
xx
Sartre mengatakan bahwa manusialah yang menentukan moral bagi dirinya sendiri melalui perbuatan yang dilakukan berdasarkan kebebasan, sehingga yang bermoral adalah yang berbuat berdasarkan kebebasan. Konsep kebebasan absolut ini meskipun disertai dengan tanggung jawab tetap akan mendorong manusia untuk berbuat apa saja tidak peduli perbuatan itu baik atau buruk. Konsep eksistensi mendahului esesni yang menekankan kebebasan absolut ini sangat tidak relevan dengan ajaran Islam. Islam lebih mementingkan esensi sebagai penentu gerak langkah manusia, yaitu adanya iman atau keyakinan pada Tuhan. Sehingga di dalam segala bentuk perbuatan manusia akan selalu terdapat motif dan tujuan, yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada Tuhan. Artinya esensi dahulu baru kemudian eksistensi. Apabila konsep Sartre diterapkan dalam kehidupan umat Islam, bukan hanya akan merusak moral umat Islam, tetapi juga merusak ajaran Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing : Dr. H. Asmoro Achmadi, M. Hum.; Drs. H. Sudarto, M. Hum.
Uncontrolled Keywords: Eksistensialisme; Moral manusia; Filsafat moral
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 140 Specific philosophical schools > 146 Naturalism and related systems
100 Philosophy and psychology > 170 Ethics (Moral philosophy)
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 28 Mar 2016 06:36
Last Modified: 13 Jun 2021 02:38
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5237

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics