Penganiayaan orang tua terhadap anak (analisis putusan Pengadilan Negeri Demak dengan nomor perkara 195/Pid.B/2013/PN.Dmk tentang kekejaman terhadap anak)

Sa’diyah, Siti Isroiyatus (2015) Penganiayaan orang tua terhadap anak (analisis putusan Pengadilan Negeri Demak dengan nomor perkara 195/Pid.B/2013/PN.Dmk tentang kekejaman terhadap anak). Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 112211050.pdf]
Preview
Text
112211050.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Keadilan menjadi unsur terpenting dari adanya hukum pidana, oleh karena itu setiap putusan pengadilan harus mencerminkan keadilan. Maka dari itu menarik untuk dikaji tentang keputusan hakim menyangkut kasus seorang ayah bernama Agus Siswanto yang melakukan kekejaman terhadap anaknya Dyah Ayu yang dihukum 5 bulan dengan masa percobaan 10 bulan menurut penulis hukuman tersebut terlalu ringan karena jauh dari ketentuan undang-undang No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Terlebih lagi yang melakukan kekejaman adalah orang tuanya,dan seharusnya dari hukuman yang ditentukan dalam undang-undang ditambah sepertiga.

Metode yang digunakan dalam penulisan sekripsi ini adalah menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan secara yuridis normatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yang datanya diperoleh dari dokumen Putusan Pengadilan Negeri Demak Nomor: 195/Pid.B/2013/PN.Dmk. Dalam penelitian ini menitik beratkan kepada dokumen. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara studi kepustakaan dan studi dokumen, yang diolah dengan analisis deskriptif normatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam hukum positif belum sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. karena seharusnya orang tua yang melakukan kekejaman hukumannya ditambah sepertiga dari hukuman yang belaku yaitu pada pasal 80 ayat (1)-(4) UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Hukuman percobaan bisa dijatuhkan apabila pelaku adalah keluarga sendiri dan dalam proses persidangan terdakwa juga berlaku sopan, tidak berbelit-belit sehingga pantas apabila pelaku mendapat keringanan dari hukuman yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Sedangkan dalam hukum pidana Islam, hukuman percobaan tidak diatur secara tegas di dalam nash, oleh karena itu hukuman tersebut termasuk dalam kategori ta’zir. Namun ada kesamaan antara hukuman percobaan dengan ta’zir dalam memutus suatu perkara yaitu hakim diberi keleluasaan untuk menjatuhkan pidana bagi pelaku tindak pidana yang sesuai dengan tindakan dan keadaan sipelaku. Karena dalam hukum Islam penganiayaan yang dilakukan pada kepala dan wajah yang tidak sampai menembus kulit hukumannya adalah hukuman adl yaitu hukuman yang dijatuhkan diserahkan pada keputusan hakim.

Pertimbangan hakim saat menjatuhkan pidana bersyarat terhadap kekejaman yang dilakukan seorang ayah terhadap anaknya kurang cukup berdasarkan tujuan pemidanaan yang tidak lepas dari keseimbangan perlindungan antara terdakwa dan masyarakat, khususnya korban.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Solek, MA.; M. Harun, S. Ag., MH.
Uncontrolled Keywords: Kekerasan terhadap anak; Orang tua
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 20 May 2016 07:28
Last Modified: 20 May 2016 07:28
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5561

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics