Penelitian ini berawal dari perkembangan industri media televisi yang sebagian hanya berpedoman pada profit-oriented. Sering kali televisi menayangkan konten-konten yang kurang sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya serta agama di Indonesia. Simpang5 TV sebagai salah satu televisi lokal yang mengudara di Kabupaten Pati Jawa Tengah berupaya untuk mengangkat potensi lokal sebagai program informasi, pendidikan dan hiburan, selain itu Simpang5 TV juga digunakan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam, hal itu terbukti dengan program dakwahnya yang masih bertahan hingga sekarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja program dakwah yang ditayangkan oleh Simpang5 TV Pati dan bagaimana strategi komunikasi Simpang5 TV dalam mengembangkan program-program dakwah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang menggambarkan semua data dan obyek penelitian kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk kata-kata. Teknik pengumpulan data dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dan dokumentasi. Dalam menganalisis data dengan cara kualitatif deskriptif yang bersifat menjelaskan, menggambarkan, dan menafsirkan data penelitian dengan susunan kata atau kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program-program dakwah yang ditayangkan Simpang5 TV pada tahun 2016 ada tujuh yaitu; “Ngaji Bareng NU, Keliling Pesantren, Tausiah, Kultum, Musik & Dakwah , Wak Kaji Show, Mutiara Hadist”. Strategi komunikasi yang digunakan Simpang5 TV dalam mengembangkan program-program dakwah adalah melaksankan penyusunan strategi komunikasi dengan memperhatikan beberpa faktor yaitu mengenal khalayak dengan jumpa jamaah, menyusun pesan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist, menetapkan metode ceramah dan berita dalam format talkshow dan dokumenter, memilih media televisi dan internet, perananan komunikator dengan menyeleksi narasumber, dan mengetahui efek yang ditimbulkan dengan melibatkan jamaah serta memanfaatkan jejaring sosial. Melakukan strategi program televisi serta melakukan strategi komunikasi internal dan eksternal. Secara internal dengan rapat evaluasi rutinan tiga bulan sekali dan secara eksternal dengan memperluas jaringan dengan media lain (JTV, Antara TV dan Jawa Pos), kerjasama dengan pemerintah kabupaten, organisasi masyarakat Islam (Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah), rumah sakit, pondok pesantren dan universitas.