Analisis ayat-ayat mutasyabihat tafsir Al Munir karya Wahbah Az-Zuhaili

Faroqi, A. (2016) Analisis ayat-ayat mutasyabihat tafsir Al Munir karya Wahbah Az-Zuhaili. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 094211001.pdf]
Preview
Text
094211001.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Al-Qur’an diturunkan ke bumi ini untuk menjadi petunjuk dan pembimbing bagi manusia, dengan kedudukannya tersebut, maka pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an merupakan sebuah tuntutan bagi umat Islam diantaranya dengan Ilmu tafsir al-Qur’an, dalam perkembangan ilmu tafsir para ulama ahli tafsir mulai mempunyai arah sendiri-sendiri yang berbeda dalam menafsirkan al-Qur’an. Perbedaan arah penafsiran tersebut dikarenakan tafsir merupakan penjelasan al-Qur’an, dan al-Qur’an terkadang bersifat umum, susah dipahami, memiliki berbagai kemungkinan, perlu adanya penjelasan lebih lanjut. Dalam al-Qur’an sendiri disebutkan bahwa ayat-ayat di dalam al-Qr’an ada yang muhkamat dan ada yang mutasyabihat, penafsiran ayat-ayat mutasyabihat ini para ulama’ berbeda pendapat dalam menafsirkannya. Tafsir Al Munir merupakan tafsir kontemporer yang ditulis oleh Wahbah Az Zuhaili.
Penelitian ini didasarkan pada tiga rumusan masalah yaitu bagaimana metodologi yang digunakan oleh Wahbah az-Zuhaili dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat?, bagaimana tafsir ayat-ayat mutasyabihat dalam al-Quran menurut Wahbah az-Zuhaili?, dan bagaimanakah relevansi tafsir ayat-ayat mutasyabihat pada Tafsir Al Munir Karya Wahbah az-Zuhaili?.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-empirik yang menggunakan jenis penelitian dengan metode library research (penelitian kepustakaan) serta kajiannya disajikan secara deskriptif analitis.
Setelah melakukan penelitian ini penulis berkesimpulan Wahbah Az Zuhaili dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat adalah dengan dita’wilkan, hal ini dapat diketahui pada penafsiran kata wajhu dengan makna Dzat, yad dengan makna kekuasaan Allah, ‘ain dengan makna pengawasan atau pertolongan Allah, saaq dengan makna kegentingan atau kepayahan yang besar seperti kiyamat, fi janbi merupakan kinayah hak Allah dan ketaatan, maksudnya yaitu ketaatan, ibadah dan mencari ridlo Allah, kata-kata istiwaa’ di atas “Arsy”, dengan makna bersemayam, tetapi cara bersemayam-Nya, itu tidak dapat dipahami oleh akal kita, namun kita wajib mengimaninya, kata-kata jaa’a dengan makna Allah SWT datang untuk memutuskan peradilan di antara hamba-hamba-Nya, semua perintah dan hukum-Nya akan dikeluarkan untuk pembalasan dan penghitungan amal dan kata-kata ru’yah (melihat Allah) ditafsirkan dengan naadhiroh dengan arti melihat Tuhannya dengan nyata. Relevansi penafsiran ayat-ayat mutasyabihat dengan metode ta’wil sebagaimana yang dilakuakan oleh Wahbah Az Zuhaili dalam menfasirkan ayat-ayat mutasyabihat di dalam karyanya Tafsir Al Mjunir, masih relevan, karena ia dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyabihat tersebut selalu mensucikan Allah dari sifat-sifat yang menjadi cirikhas makhluk-Nya. Karena Allah tidak mungkin memepunyai sifat seperti makhulukNya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Hasyim Muhammad, M. Ag.; Moh. Masrur, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Ayat mutasyabihat; Tafsir Al-Qur'an; Ilmu Tafsir
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 23 Sep 2016 03:07
Last Modified: 23 Sep 2016 03:07
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5817

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics