Dalam kehidupan sosial, kebanyakan pesantren jarang hadir dalam pembahasan ekonomi. Sejarah pesantren adalah sejarah mengenai kemandirian ekonomi. Potensi yang ada di dalam pesantren meliputi asset-asset ekonomi, ajaran agama dan ikatan antara Kiai, santri, keluarga santri, alumni, dan masyarakat sekitar menjadi modal sosial yang penting dalam sebuah kegiatan perekonomian. Potensi ekonomi ini yang disadari oleh Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati sehingga melahirkan beberapa unit-unit usaha yang dinaungi oleh Badan Usaha Milik Pesantren. Maka manajemen perekonomian pesantren dipandang perlu diaplikasikan demi terciptanya kemandirian pesantren. Sehingga masa depan pesantren ditentukan oleh faktor manajerialnya, karena manajemen merupakan “ruh” sebuah organisasi (pesantren) yang akan mengantarkan pada tujuan dan cita-cita pesantren.
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana manajemen Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) Maslakul Huda Kajen Pati. Unit dibawah naungan BUMP diantaranya, BPRS Artha Mas Abadi, BPR Artha Huda Abadi, CV Mabadi Sejahtera dan Agrobisnis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif (qualitative research). Penelitian kualitatif yang digunakan dengan mengidentifikasi gejala-gejala yang bersumber dari lapangan (field research). Data penelitian diperoleh dari wawancara dengan ketua BUMP Maslakul Huda, Direktur BPRS Artha Mas Abadi, Direktur CV. Mabadi Sejahtera, Komisaris BPR Artha Huda Abadi dan dokumentasi pesantren. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif.
Implementasi fungsi manajemen di BUMP Maslakul Huda dan BPRS Artha Mas Abadi, meliputi planning, organizing, actuating dan controlling telah berjalan dengan baik. Dengan adanya implementasi manajemen pada BUMP dan unit usaha maka yang dihasilkan adalah: mekanisme organisasi berjalan dengan baik, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Selanjutnya dapat membuat strategi untuk meminimalisir kegagalan dan memaksimalkan keberhasilan program. Sehingga, langkah-langkah yang diambil BUMP dan unit usaha akan mendorong kemandirian ekonomi pesantren.