Analisis penafsiran mufassir tentang Tamtsīl Ba‘ūdhah dalam QS. al-Baqarah 26

Zaman, Wildan Badruz (2016) Analisis penafsiran mufassir tentang Tamtsīl Ba‘ūdhah dalam QS. al-Baqarah 26. Undergraduate (S1) thesis, universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_124211095_WILDAN_BADRUZ_ZAMAN]
Preview
Text (SKRIPSI_124211095_WILDAN_BADRUZ_ZAMAN)
COVER.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf - Accepted Version

Download (537kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf - Accepted Version

Download (774kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf - Accepted Version

Download (600kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf - Accepted Version

Download (652kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf - Accepted Version

Download (216kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Bibliography

Download (223kB) | Preview

Abstract

Tamtsīl adalah jenis sastra al-Qur’an yang mengungkapkan suatu pesan melalui perbandingan dua realitas yang berbeda atau menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Secara umum tamtsīl yang diberikan Allah di dalam al-Qur’an tidak semata-mata mengandung pesan kehidupan saja. Lebih dari itu, Allah banyak menggunakan unsur-unsur alam yang bersifat kauniyah sehingga mampu mengupas tanda-tanda kekuasaan Allah. Oleh karena itu, membicarakan perumpamaan dalam al-Qur’an tidak melulu menggunakan kaca mata hikmah semata, tetapi menuntut untuk memakai kajian ilmu pengetahuan modern, agar pesan Allah terkupas tuntas tanpa menyisakan keraguan atas tanda kekuasaan-Nya.
Di dalam al-Qur’an, Allah banyak menitipkan pesan melalui perumpamaan tentang hewan-hewan. Salah satu hewan unik yang dijadikan Allah sebagai tamtsīl (permisalan) di dalam al-Qur’an adalah nyamuk (ba‘ūdhah), yang tersurat di dalam surat al-Baqarah ayat 26. Jika dikaji secara mendalam, dalam perumpamaan tersebut akan ditemukan perbedaan dengan perumpamaan-perumpaman yang lain. Sebab tamtsīl nyamuk ini tidak memiliki objek perbandingan, dan hanya menjelaskan nyamuk sebagai bahan ungkapan. Padahal pada prinsipnya tamtsīl membutuhkan objek perbandingan atau penyerupaan antara dua hal yang berbeda dimensi. Karena itulah penulis ingin mengungkapkan secara komprehensif pesan yang tersirat dalam ayat tersebut, bahwa apa yang ingin Allah jelaskan dengan memberi perumpamaan yang sangat kecil dan yang belum jelas ini? Ataukah Allah ingin menggambarkan tanda-tanda kekuasaan-Nya yang begitu besar atas sesuatu yang kecil yang dianggap remeh temeh seperti perumpamaan nyamuk itu?
Secara lebih khusus penelitian ini membahas: Bagaimana penafsiran mufassir tentang tamtsīl ba‘ūdhah dalam surat al-Baqarah 26? Bagaimana kaca mata sains dalam memandang tamtsīl ba‘ūdhah dalam surat al-Baqarah 26? Dan apa pesan atau hikmah yang ingin disampaikan Allah melalui tamtsīl ba‘ūdhah dalam surat al-Baqarah 26? Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka dalam skrpsi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptif, dengan mengkaji penafsiran dari beberapa mufassir klasik hingga kontemporer, seperti Ath-Thabari, Ath-Thabarsī, Al-Maraghi, Imam Nawawi, Hamka, dan Quraish Shihab. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui penafsiran dari beberapa mufassir, kemudian mengungkapkan kandungan sains dalam ayat tersebut, serta memunculkan pesan atau hikmah yang terkandung di dalamnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan; Pertama, sebagian mufassir seperti Ath-Thabarsī dan Imam Nawawi, menjelaskan bahwa ayat tamtsīl ba‘ūdhah ini berbicara tentang keagungan dan keajaiban Allah dalam menciptakan makhluk-Nya, yaitu nyamuk. Kemudian Hamka, Quraish shihab, dan al-Maraghi meskipun secara redaksional tidak menjelaskan bahwa yang dimaksud ayat tersebut mengumpamakan apa, tetapi jika dilihat dari penafsirannya, dapat ditemukan bahwa mereka juga menjelaskan bahwa perumpamaan dalam ayat tersebut berbicara tentang keagungan Allah dalam menciptakan nyamuk yang dianggap remeh temeh. Sedangkan At-Thabari, memiliki pendapat yang berbeda dengan pendapat para mufassir di atas, dengan mengatakan bahwa perumpamaan nyamuk dalam ayat tersebut adalah mengumpamakan dunia.
Kedua, Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa sesuatu yang dianggap remeh temeh seperti nyamuk, ternyata bisa menghantarkan tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu besar. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa: a) nyamuk mengalami proses metamorfosis yang luar biasa, b) memiliki teknik menghisap darah yang menakjubkan, c) mempunyai teknik terbang yang hebat, d) memiliki reseptor peka untuk menandai lokasi mangsa dan memiliki kemampuan mendengar yang tanpa tanding, e) nyamuk memiliki struktur tubuh yang lengkap dengan bagian-bagiannya, yang memiliki 100 mata, 48 gigi, 3 jantung di perutnya lengkap, 6 pisau di belalainya, dan 3 sayap pada setiap sisinya. Di samping beberapa kelebihan di atas, yang lebih mengherankan, ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan fakta bahwa di atas punggung nyamuk terdapat hewan yang sangat kecil, tidak nampak kecuali dengan mikroskop.
Ketiga, pesan atau hikmah tentang tamtsīl nyamuk dalam ayat 26 ini, di antaranya adalah: a) mempertebal keimanan pada keagungan Allah dan hinanya manusia agar tidak berlaku sombong, b) membawa hikmah akan tanda-tanda kekuasaan Allah yang mampu menciptakan hewan sekecil nyamuk, bahkan lebih kecil dari pada itu, sehingga manusia menjadi takjub dengan kekuasaan Allah, c) membawa hikmah bagi manusia, agar jangan hanya melihat bentuk yang kecil, namun lihatlah juga dari manfaat besarnya yang tak terlihat, d) keberadaan nyamuk memotivasi para ilmuan untuk menghasilkan temuan-temuan baru di bidang IPTEK, e) keberadaan nyamuk membawa berkah bagi manusia terutama dalam bidang ekonomi, dan f) nyamuk mampu menjaga keberlangsungan hidup ekosistem di bumi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Iing Misbahuddin, MA.; Moh. Masrur, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Perumpamaan dalam Al-Qur'an; Tafsir Surat Al-Baqarah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 14 Jun 2017 02:25
Last Modified: 27 Nov 2021 02:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6987

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics