Matlak Global dan Regional (Studi tentang Keberlakuan Rukyat Menurut Fikih dan Astronomi)

Rosyadi, Moh. Imron (2012) Matlak Global dan Regional (Studi tentang Keberlakuan Rukyat Menurut Fikih dan Astronomi). Dr/PhD thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Imron-R_Disertasi_Abstrak.pdf]
Preview
Text
Imron-R_Disertasi_Abstrak.pdf

Download (61kB) | Preview
[thumbnail of Imron-R_Disertasi_Cover_dll.pdf]
Preview
Text
Imron-R_Disertasi_Cover_dll.pdf

Download (606kB) | Preview
[thumbnail of Imron-R_Disertasi_Bab1.pdf]
Preview
Text
Imron-R_Disertasi_Bab1.pdf

Download (141kB) | Preview
[thumbnail of Imron-R_Disertasi_Bab6.pdf]
Preview
Text
Imron-R_Disertasi_Bab6.pdf

Download (59kB) | Preview
[thumbnail of Sinopsis Disertasi.pdf]
Preview
Text
Sinopsis Disertasi.pdf

Download (906kB) | Preview

Abstract

Hilal merupakan salah satu bentuk dari perubahan gejala alam yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam menentukan waktu ibadah yang pelaksanaannya berdasarkan penanggalan hijriah. Penentuan tersebut sering menimbulkan polemik dan perbedaan yang selalu aktual karena muncul setiap tahun dan menarik untuk didiskusikan. Berbagai problem yang muncul dalam penentuan awal bulan hijriah (kalender Islam) khususnya awal bulan Ramadan dan Syawal adalah tentang matlak yang kemudian muncul istilah matlak global dan matlak regional.
Untuk merespon problem tersebut, penulis melakukan penelitian yang bersifat kualitatif dengan pendekatan kajian fikih dan astronomi yang penulis rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana matlak menurut fikih?, 2. Bagaimana matlak menurut astronomi?, 3. Bagaimana implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah menurut fikih dan astronomi dalam perspektif interkoneksi?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui matlak menurut fikih dan astronomi, serta implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah dalam perspektif interkoneksi. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yang pengumpulan datanya dilakukan dengan mengkaji buku-buku, teks al-Quran, teks Hadis dan pendapat para ulama yang berkaitan dengan rukyat dan keberlakuannya. Data yang terkumpul dianalisis dengan metode analisis deskriptif (deskriptif analitis). Data teks dan data yang dikonstruksi oleh para ulama, dianalisis dari perspektif fikih dengan pendekatan normatif (mengkaji pendapat para ulama dengan sumber-sumber yang otoritatif yaitu al-Quran dan Hadis) dan astronomi (mengkaji keterjangkauan rukyatul hilal dalam batasan geografis) dengan pendekatan garis tanggal hijriah dalam perspektif interkoneksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ulama berbeda pendapat dalam menilai keberlakuan hasil rukyat sehingga membentuk terminologi rukyat global dan rukyat regional. Sedangkan menurut astronomi, matlak merupakan sesuatu yang secara aksiomatik disepakati bahwa sistem bumi-bulan-matahari tidak memungkinkan bumi dijadikan satu matlak. Adapun implikasi matlak dalam penetapan awal bulan hijriah menurut fikih dan astronomi dalam perspektif interkoneksi, berdampak pada pemberlakuan hasil rukyat dalam batasan geografis yang dibatasi oleh garis tanggal yang dibuat berdasarkan kriteria visibilitas hilal. Matlak menurut fikih didasarkan pada Hadis Kuraib yang menginformasikan perbedaan memulai puasa Ramadan antara Muāwiyah (Damaskus) dan Ibnu Abbās (Madinah) adalah sahih. Keberadaan informasi Hadis ini didukung oleh analisis data astronomis konjungsi menjelang Ramadan (Damaskus dan Madinah) yang mengkonfirmasikan awal Ramadan jatuh pada hari Jum’at pada tahun 45 H di Damaskus yang bertepatan dengan tanggal 14-11-665 dan hari Sabtu tanggal 15-11-665 di Madinah. Tawaran matlak regional fī wilāyatul ḥukmi merupakan sesuatu yang logis mengingat ulil amri sebagai pemersatu umat.

Abstract
Hilal is a form of change of natural phenomena which became directive to people in the determining time of worship that based on hijri calendar. The determination of these, often creates polemic and differences in defining the beginning of the hijri month, that is always actual because every year appear and interesting to discuss. Of various the problems that arise in the determination of early hijri month (the Islamic calendar), especially early in the Ramadan and Syawal is about matlak, who then appears terms of global and regional matlak.
To respond these problems (give the intention to contribute and to enrich the corpus of thought), the writer do research that is a qualitative research by fikih and astronomical study of approach that formulated in the question of how matlak according to fikih?, how matlak according to astronomy?, how matlaks implication in the determination of the beginning of the hijri month according to fikih and astronomy in the interconnections perspective?. The aim of this research is to find out matlak according to fikih, to know matlak according to the astronomy and matlaks implication in determining of the early hijri month. This research is a library research, that the collection of data is carried out by a close watch on the books, the text of the Quran, the Hadith text and opinions of the scholars associated with rukyat and this enforceability. The data collected, will be analyzed with descriptive analysis method. Texts Data and data constructed by the scholars, analyzed from the perspective of fikih with normative approach (to review the opinion of the scholars with authoritative sources i.e. the Qur'an and Hadith) and astronomy (to review rukyatul hilal affordability in the geographical restrictions) with hijri date line of approach in the interconnections perspective.
The results of this research show that scholars disagree in assessing enforceability of rukyat results forming terminology global and regional matlak (with argumentation and logic of thinking into their rationale). While according to astronomy, matlak is something which is an axiomatic agreed that the earth-moon-sun system does not allow strung the earth into one matlak. As for the matlaks implication is that according to fikih based on Kuraibs Hadith which confirming distinction start fasting Ramadan between Mu’āwiyah (Damascus) and Ibnu Abbās (Medina) is valid (s}ah}ih}). The existence of this Hadith information, supported by astronomical data analysis toward the conjunction Ramadan (Damascus and Medina) which confirms the early Ramadan on Friday at 45 H in Damascus which coincides with on 14-11-665 M and Saturday on 15-11-665 M in Medina. Regional matlak fi> wilāyatul h}ukmi is something which logical considering ulil amri unifying as the people.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Matlak, Fikih dan Astronomi, Ilmu Falak, Rukyah, Astronomy
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice
500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 525 Earth (Astronomical geography)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 03 Sep 2013 04:21
Last Modified: 11 Sep 2013 09:32
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics