Hadis larangan mengonsumsi daging dan susu hewan pemakan kotoran : studi ma’āni al-hadīṡ

Aabidah, Ni'matul (2017) Hadis larangan mengonsumsi daging dan susu hewan pemakan kotoran : studi ma’āni al-hadīṡ. Undergraduate (S1) thesis, Univesrsitas Islam Negeri Walisongo Semarang ..

[thumbnail of SKRIPSI_124211075_NI’MATUL_AABIDAH]
Preview
Text (SKRIPSI_124211075_NI’MATUL_AABIDAH)
124211075.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (9MB) | Preview

Abstract

Allah Swt telah memberikan kenikmatan berupa makanan dan minuman yang baik dan halal untuk dikonsumsi (al-Baqarah[2]: 168). Selain itu, Allah Swt melarang kita untuk memakan bangkai, darah dan lainnya. Seperti halnya, sekarang ini ada beberapa hewan yang diberi makanan kotoran seperti lele di empang-empang diberi makan feses, bangkai dan sejenisnya. Selain itu, sapi yang terkadang memakan kotoran dan ada beberapa hewan yang makanan pokoknya adalah kotoran.
Rasulullah Saw dalam sebuah hadis melarang memakan daging dan meminum susu hewan pemakan kotoran sebagaimana riwayat Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah Saw melarang memakan daging dan meminum susu hewan pemakan kotoran”. Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa larangan tersebut ada yang mengatakan khusus untuk hewan yang berkaki empat. Ada pula pendapat yang mengatakan untuk hewan yaang berkaki empat, dua ataupun yang lainnya. Hadis tersebut melarang agar tidak mengonsumsi hewan pemakan kotoran sebelum dikarantina terlebih dahulu dalam beberapa hari. Lalu, bagaimana kualitas hadis tersebut? Kemudian, bagaimana pemahaman hadis tersebut? Dan bagaimana kontekstualisasi hadis tersebut?
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian library research, yaitu penelitian yang mengkaji data-data melalui kepustakaan dengan mengambil data dari kutub al-tis’ah meliputi Sahīh al-Bukhārī, Sahīh Muslim, Sunan Abu Dāwūd, Sunan at-Tirmidzī, Sunan Ibnu Mājah, Sunan an-Nasā’i, Musnad Ahmad bin Hanbal, al-Muwattha’ Imam Mālik dan Sunan ad-Dārimī . Metode analisis yang penulis gunakan adalah deskriptif. Sedangkan pendekatan analisis yang penulis digunakan adalah Ma’ānil al-hadīṡ, yaitu memahami hadis sesuai makna sebenarnya.
Penelitian analisis ini mengetahui makna jallalah yang berarti hewan yang memakan kotoran dan najis atau sejenisnya, berupa unta, sapi, kambing, ayam dan sejenisnya. Hewan tersebut pada asalnya halal dan boleh dimakan, namun hewan tersebut sering memakan kotoran dan najis. Kemudian, kualitas hadis tentang larangan mengonsumsi daging dan meminum susu hewan pemakan kotoran berkualitas sahīh. Adapun maksud larangan tersebut diperuntukkan hewan yang sering memakanan najis dan kotoran, kalau sifatnya kadang-kadang tidak termasuk dalam larangan hadis tersebut. Selain itu, larangan tersebut tidak sampai pada keharaman. Kemudian, mengenai hukum memakan daging hewan jallalah diperbolehkan dengan cara hewan tersebut dikandangkan dan diberi makanan yang bersih selama beberapa hari, yaitu 40 hari.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hadis; Daging; Susu; Hewan pemakan kotoran; Studi hadis
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Mohamad Akyas
Date Deposited: 03 Jul 2018 07:52
Last Modified: 20 Nov 2021 03:55
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7903

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics