Menuju wakaf produktif : studi pergeseran dan perubahan pemahaman Tuan Guru tentang wakaf di Lombok

Muslihun, Muslihun (2012) Menuju wakaf produktif : studi pergeseran dan perubahan pemahaman Tuan Guru tentang wakaf di Lombok. Dr/PhD thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of Muslihun _Disertasi_Abstrak.pdf]
Preview
Text
Muslihun _Disertasi_Abstrak.pdf

Download (89kB) | Preview
[thumbnail of Muslihun _Disertasi_Cover_dll.pdf]
Preview
Text
Muslihun _Disertasi_Cover_dll.pdf

Download (313kB) | Preview
[thumbnail of Muslihun _Disertasi_Bab1.pdf]
Preview
Text
Muslihun _Disertasi_Bab1.pdf

Download (188kB) | Preview
[thumbnail of Muslihun _Disertasi_Bab5.pdf]
Preview
Text
Muslihun _Disertasi_Bab5.pdf

Download (54kB) | Preview

Abstract

Wakaf dalam perspektif Islam dapat dijadikan salah satu sarana untuk pemberdayaan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat luas. Sekarang, masih banyak kendala untuk pengembangan wakaf ke depan. Salah satunya adalah pemahaman sempit tentang wakaf. Wakaf sering dipahami sebagai entitas ibadah khusus (maḥḍah) semata. Kini, suatu perkembangan yang menarik berkaitan dengan hukum wakaf dan pelaksanaannya di Lombok adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya wakaf produktif. Telah terjadi pergeseran pemahaman wakaf tersebut menuju pemahaman wakaf secara produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali latar belakang, proses, dan penyebab terjadinya pergeseran itu serta menggali pada aspek-aspek apa saja pergeseran pemahaman wakaf tuan guru tersebut telah terjadi di Lombok. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan data kualitatif dan pendekatan keilmuan sosio-legal. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis secara diskriptik analatik.
Temuan disertasi ini adalah: Pertama, akar pergeseran dan perubahan pemahaman wakaf tuan guru di Lombok terjadi karena memiliki latar belakang sangat beragam, yakni: (a) para tuan guru memiliki kapasitas yang tinggi di tengah- tengah masyarakatnya, hal ini dapat dilihat dari posisi tuan guru merupakan ulama yang hidup di pulau Lombok yang umatnya memiliki ciri-ciri khusus seperti sangat tunduk pada tuan guru dan posisi tuan guru di Lombok sebagai tokoh sentral sekaligus sebagai pemimpin agama; (b) para tuan guru menggunakan beberapa argumentasi pemahaman wakaf, yakni teologis, sosiologis, terbukanya pintu ijtihad, elastisitas hukum Islam, dan maqāṣid asy-syarī‟ah; (c) para tuan guru dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal dalam pergeseran pemahaman wakafnya; (d) para tuan guru mengalami proses panjang dalam pergeseran pemahaman wakafnya. Proses ini berlangsung lambat (evolusi) dari yang paling sederhana menuju yang lebih maju, yakni wakaf sebagai ibādah maḥḍah saja, wakaf untuk kepentingan sosial seperti wakaf mangan, wakaf produktif tradisional, wakaf produktif semi profesional, dan wakaf produktif profesional. Selanjutnya, para tuan guru memiliki perbedaan sudut pandang terhadap persoalan wakaf sehingga para tuan guru memiliki tiga tipologi, yakni kontekstual pro-aktif, kontekstual-pasif, dan normatif-tekstual.
Kedua, implementasi pergeseran pemahaman wakaf para tuan guru dapat dilihat pada tiga hal: (a) pergeseran pemahaman wakaf para tuan guru pada sisi pemahaman wakaf produktif itu sendiri telah berlangsung ditandai dengan pandangan sebagian tuan guru bahwa wakaf produktif itu merupakan keharusan sesuai dengan konteks zaman. Dalam perspektif teori perubahan sosial, pergeseran
pemahaman wakaf para tuan guru pada aset wakaf (mauqūf bih) berlangsung secara lamban (ber-evolusi). Dalam teori tindakan sosial dengan the degree of rationality-nya Weber, pergeseran wakaf ini memiliki rasionalitas yang tinggi, demikian juga memiliki idealisme keagamaan sehingga melahirkan efektivitas peran tuan guru. Sementara, dalam perspektif teori perubahan hukum Islam, pergeseran pemahaman
para tuan guru ini dapat dilihat dari teori rasional Imam Ḥanafi, maṣlaḥah at-Ṭūfi, elastisitas hukum Imam Syāfi‟ī, dan kerangka maqāṣid asy-syarī‟ah as-Syāṭibi; (b) pergeseran pemahaman wakaf para tuan guru di Lombok pada sisi harta wakaf (mauqūf bih) juga telah berlangsung yang ditandai dengan pandangan sebagian tuan guru bahwa harta aset wakaf madrasah dan masjid bisa diproduktifkan dengan syarat-syarat tertentu. Pergeseran pada sisi mauqūf bih ini juga terlihat dari pandangan sebagian tuan guru yang membolehkan penukaran wakaf; (c) pergeseran pemahaman wakaf para tuan guru di Lombok pada sisi peruntukan harta wakaf (mauqūf „alaihnya) juga telah terjadi di sebagian tuan guru. Hal ini dibuktikan dengan pandangan sebagian dari mereka bahwa peruntukan untuk aspek sosial merupakan esensi dari wakaf itu sendiri.

ABSTRACT
Waqf in Islamic perspective can be considered as a tool of economic empowerment for society. However, there are some difficulties to develop waqf nowadays, such as narrow understanding of waqf. Waqf is often viewed as just an act of devotion to God. Nevertheless, there is an interesting fact in Lombok that waqf is productively managed. It is due to the shifting of understanding from traditional to modern understanding on waqf or from non-productive to productive waqf management.
This study aims at showing the background and the process of the shifting of understanding as well as the causing factors of that changing and the changing aspects among tuan gurus in Lombok. The study is field research using qualitative data and socio-legal research approach. The data collection methods are observation, interview, and documentation. The collected data are analyzed descriptively.
The findings of this dissertation are as follows. Firstly, the background of the shifting of understanding and the changing of thought among tuan gurus in Lombok is related to some causes, for instance: (a) tuan gurus have high positions in community as can be seen in their position as scholars (ulama). Most people in Lombok respect tuan gurus since they are considered as central figures and religious leaders; (b) tuan gurus use the argumentation of waqf understanding, for example, theology, sociology, ijtihad, the elasticity of Islamic law and maqāṣid asy-syarī‟ah; (c) tuan gurus in Lombok are influenced by internal and external factors in the shifting process of their waqf understanding; (d) tuan gurus have long experience in the changing process of waqf understanding. This process is popularly called as evolution, from the simple one to the more advanced or from waqf as maḥḍah, waqf for social needs as wakaf mangan, traditional productive waqf, and semi professional of productive waqf to professional productive waqf. Furthermore, tuan gurus have three different views on waqf: pro-active contextual, passive contextual, and textual normative.
Secondly, the existence of the shifting of understanding among tuan gurus on waqf can be observed in three points, (a) the shifting of waqf understanding among tuan gurus about productive waqf has occured since some tuan gurus argue that productive waqf is a must based on the contemporary world. In social change theory, the shifting of waqf understanding among tuan gurus on waqf objects (mauqūf bih) is considered as a slow process (evolution). In the theory of social action, such as the degree of rationality of Weber, this changing has high rationality and religious idealism resulting in effective role of tuan gurus. Meanwhile, in the transformation theory of Islamic law, the shifting of tuan gurus‟ understanding might be analyzed through rational theory of Imam Ḥanafi, maṣlaḥah of at-Ṭūfi, the elasticity of law of Imām Syāfi‟ī, and maqāṣid asy-syarī‟ah of as-Syāṭibi. (b) the shifting of waqf understanding on waqf objects (mauqūf bih) among tuan gurus in Lombok has also happened marked by the view of some tuan guru that waqf assets of madrasah and mosque can be productively managed with some requirements. This shifting is proved by the statement of some tuan gurus that waqf exchange is allowed. (c) The shifting of waqf understanding on waqf utilization (mauqūf „alaih) among tuan gurus in Lombok has happened as well. This fact is supported by some tuan gurus‟ arguments that social service is the nature of waqf.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Wakaf Produktif; Filantrofi Islam; Productive Waqf; Islamic Philanthrophy
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 03 Sep 2013 05:02
Last Modified: 30 Sep 2023 08:17
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics