Pemahaman kyai Kecamatan Karangtengah Demak terhadap hadiṣ tentang keutamaan orang yang meninggal dunia di hari Jum’at

Mubarok, Ahmad Zaky (2018) Pemahaman kyai Kecamatan Karangtengah Demak terhadap hadiṣ tentang keutamaan orang yang meninggal dunia di hari Jum’at. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_134211149_AHMAD_ZAKY_MUBAROK]
Preview
Text (SKRIPSI_134211149_AHMAD_ZAKY_MUBAROK)
cover.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial.

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1.pdf]
Preview
Text
BAB 1.pdf - Accepted Version

Download (518kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf - Accepted Version

Download (707kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf - Accepted Version

Download (881kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf - Accepted Version

Download (302kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf - Accepted Version

Download (793kB)

Abstract

Hadiṣ adalah sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an. Segala sesuatu yang berasal dari hadiṣ haruslah dijelaskan dengan baik dan benar. Tidak terkecuali bagi seorang kyai, yang notabene adalah seorang ulama di desa yang mempunyai keilmuan yang lebih dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Jadi menjadi hal yang wajar apabila ada masyarakat yang mempunyai pemahaman agama apabila ditanya dari mana bapak mempunyai pemahaman seperti itu, maka jawab mereka pasti adalah di dapat dari kyai. Seperti halnya adanya permasalahan yang peneliti dapatkan mengenai pemahaman masyarakat di desa Rejosari mengenai sebuah hadiṣ yang berbicara tentang keutamaan orang yang meninggal dunia di hari jum’at, saat peneliti bertanya dari mana pemahaman bapak didapat mereka menjawab dari kyai saat berlangsungnya kegiatan kajian ilmu di mushola. Dari hadiṣ dan pemahaman yang masyarakat dapat mengenai keutamaan orang yang meningal dunia di hari jum’at, memunculkan pertanyaan bagaimana muslim yang dimaksud dalam hadiṣ tersebut. dan bagaimana kyai kecamatan Karangtengah memahami hadiṣ tentang keutamaan orang yang meninggal dunia di hari jum’at.
Dari permasalahan mengenai memahami sebuah hadiṣ inilah peneliti akan melakukan penelitian living hadiṣ mengenai bagaimana seorang kyai memahami sebuah hadiṣ, tujuan utama dari penelitian ini tentunya yaitu untuk mengetahui bagaimanakah seorang kyai memahami sebuah hadiṣ. Apakah mereka memahami hadiṣ dengan cara tekstual ataukah dengan cara kontekstual. Hal ini menjadi begitu penting karena berkaitan dengan hadiṣ Nabi yang mana hadiṣ adalah sumber hukum kedua agama islam. Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian living hadiṣ, kemudian akan menjadikan kecamatan Karangtengah sebagai subjek penelitian dan kyai kecamatan Karangtengah sebagai objeknya. Dan pada penelitian ini peneliti akan mengkategorikan objek penelitiannya yaitu yang pertama kyai lulusan pesantren tulen dan kyai yang mempunyai pendidikan sampai perguruan tinggi. Metode analisa datanya peneliti akan menggunakan metode deskriptif analisis dan sumber data primer pada penelitian ini peneliti akan menggunaka hadiṣ dari imam Ahmad, imam at-Tirmidzi dan hasil wawancara dengan kyai kecamtan Karangtengah. Kemudian untuk sumber data sekunder peneliti menggunakan buku-buku ataupun kitab syarah hadiṣ yang mempunyai hubungan dengan topik penelitian.
Setelah dilakukan penelitian adapun hasil penellitian yang bisa kita ketahui bahwa kyai di kecamatan Karangtengah mempunyai perbedaan dalam memahami sebuah hadiṣ. Perbedaan dalam memahami hadiṣ ini bukan dilatarbelakangi akan pendidikan tinggi yang mereka punya melainkan dari cara berfikir para kyai. Sebanyak 15 kyai memberikan pemahaman hadiṣ yang mengindikasikan bahwa pemahaman mereka masuk dalam kategori memahami hadiṣ dengan cara tekstual dan 19 kyai lainnya memberikan pemahaman yang mengindikasikan bahwa ke-19 kyai ini memahami hadiṣ dengan cara kontekstual. Kyai yang memahami dengan tekstual menjelaskan bahwa hadiṣ Nabi sifatnya umum dan tidak ada kekhususan muslim yang dimaksud karena dalam teksnya Nabi tidak menyebutkan muslim secara khusus. Sedangkan kyai yang memahami hadiṣ dengan kontekstual menjelaskan bahwa dalam memahami hadiṣ tersebut tidak bisa secara teks saja namun harus melihat konteksnya dan hal lainnya yang mempunyai keterkaitan dengan hadiṣ.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Kyai; Meninggal; Jum'at; Studi hadits
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Mohamad Akyas
Date Deposited: 17 Sep 2018 07:44
Last Modified: 19 Nov 2021 08:34
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8225

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics