Pemahaman jamaah Salafi di masjid Al-Hidayah Pekalongan terhadap hadis-hadis al-walā’ walbarā’

Isrorudin, Isrorudin (2017) Pemahaman jamaah Salafi di masjid Al-Hidayah Pekalongan terhadap hadis-hadis al-walā’ walbarā’. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 1400018068_Tesis.pdf]
Preview
Text
1400018068_Tesis.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (15MB) | Preview

Abstract

Bagi Jamaah Salafi pemahaman yang benar berkaitan al-walā’ walbarā’ menurut konsep ahlissunah waljamaah menjadi hal yang sangat prinsip. Mereka memandang al-walā’ walbarā’ adalah akidah yang perlu dipegang teguh orang muslim. Dengan al-walā’ walbarā’ umat Islam akan mudah bersatu, dan akan melemahkan musuh Islam. Al-walā’ walbarā’ merupakan konsekwensi (lawāzim) dari keimanan seseorang. Seorang mukmin bisa dikatakan mempunyai iman yang kuat jika ia memiliki sifat al-walā’ walbarā’ yang tertanam dihatinya.
Ada permasalahan yang dikaji dalam tesis berikut, yaitu: Pemahaman Jamaah Salafi di Masjid Al-Hidayah Pekalongan dalam memahami hadis-hadis yang berkaitan dengan al-walā’ walbarā’.
Sementara ditemukan bahwa doktrin al-walā’ walbarā’ Jamaah Salafi di Masjid al-Hidayah Pekalongan menjadi prinsip yang sangat dipegang teguh. Para pengikut Salafi mempunyai loyalitas yang tinggi kepada sesama umat Islam, sebaliknya di satu sisi, mereka harus membebaskan diri dari orang-orang diluar agama Islam (non-Muslim) dan pelaku bid’ah.
Pemurnian agama pada Jamaah Salafi juga fokus pada akidah, termasuk diantaranya yakni akidah al-walā’ walbarā’ Salafi tentang kesetiaan dan kebencian. Kesetiaan (al-walā’) yakni loyalitas kepada sesama orang Islam, dalam hal ini setiap orang Islam harus saling kasih sayang diantara sesama, saling mencintai, membela dan tolong menolong dalam kebaikan.
Sedangkan kebencian (al-barā’) adalah kebencian orang Islam kepada orang non-Muslim yang dimaksud disini diantaranya, tidak boleh berkawan dengan mereka, pergi ke negara orang non-Muslim, memberi nama anak dengan nama orang non-Muslim dan memakai pakain yang biasa dipakai oleh mereka.
Pembagian manusia dalam al-wala’ walbara’ terbagi dalam tiga kelompok: Pertama, orang yang dicintai dengan murni; mereka itulah orang-orang beriman; seperti para Nabi, Shidiqin Syuhada’, dan orang shalih. Kedua, orang yang dibenci dan dimusuhi secara totalitas. Mereka adalah orang-orang kafir, musyrik, munafik dan murtad. Ketiga, orang yang dicintai dari satu segi dan dibenci dari sisi yang lain, adalah orang-orang mukmin yang durhaka namun tidak menjadikan mereka kafir dan musyrik.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Jamaah Salafi; Pemahaman hadis; Al-Wala wa al-bara
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 05 Oct 2018 01:45
Last Modified: 05 Oct 2018 01:45
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8383

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics