Analisis framing pemberitaan fatwa haram penggunaan atribut Natal bagi kaum muslim pada surat kabar harian Republika edisi Desember 2016

Damayanti, Eva (2018) Analisis framing pemberitaan fatwa haram penggunaan atribut Natal bagi kaum muslim pada surat kabar harian Republika edisi Desember 2016. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo Semarang.

[thumbnail of FULL SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
FULL SKRIPSI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sikap subjektifitas berita yang ditampilkan oleh media sehingga menimbulkan bias dan kontras yang ditangkap oleh penerima berita dikarenakan berita yang dibaca telah melalui proses kontruksi. Salah satu topik berita yang sempat menjadi topik pembicaraan utama adalah adanya fatwa MUI yang menetapkan hukum haram bagi setiap umat muslim mengenakan atribut natal. Penelitian ini mencoba untuk melakukan analisis framing pemberitaan terkait dengan fatwa MUI tersebut.Teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis framing yang dikembangkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosichi yang terbagi kedalam empat struktur framing. Unsur framing yang dianalisis terdiri dari unsur sintaks, skrip, tematik dan retoris. Keempat unsur tersebut kemudian dijadikan sebagai teknik peneliti dalam menganalisis konsep framing yang dipergunakan harian Republika dalam memberitakan informasi seputar fatwa haram MUI.Harian Republika selama bulan Desember 2016 telah melakukan pemberitaan sebanyak lima kali pada tanggal yang berbeda-beda. Hal ini menggambarkan bahwa Harian Republika menganggap berita seputar fatwa Haram MUI merupakan berita yang penting. Berdasarkan lima pemberitaan yang ditampilkan oleh Republika diketahui bagaimna kontruksi yang dilakukan Republik melaluii konsep framing. Pertama Sintaks, berdasarkan headline dan lead yang dipilih Republika menunjukan adanya dukungan positif atas diterbitkannya fatwa. Kedua skrip, Republika memilih narasumber yang berkompeten berdasarkan beritanya. Namun dalam beberapa petikan wawancara ada yang tidak disebutkan keterangan waktu dan lokasi wawancara. Ketiga tematik, Republika lebih memilih menampilkan tema pandangan kalangan yang bersikap pro terhadap fatwa MUI. Keempat Retoris, label ketokohan berkali-kali di pilih Republika untuk meningkatkan legistimasi beritanya. Seperti MUI, cendekiawan Muslim dan lainnya. Pemilihan kata seperti toleransi ditekankan untuk menunjukan kesan tidak memaksa menggunakan atribut agama lain adalah sikap toleran. Kesimpulan dari penelitian ini, harian Republika telah melakukan konsep framing pemberitaan yang dianggap dapat mendukung pandangan dari hariannya atas kondisi yang ada di masyarakat terkait dengan dikeluarkannya fatwa MUI yang mengharamkan penggunaan atribut natal oleh kaum Muslim. Tidak adanya pandangan yang kontras dari pandangan yang disetujui oleh harian Republika memperlihatkan adanya keberpihakan dari media massa yang memang bertujuan untuk menggiring opini masyarakat atas sebuah kondisi. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang saat ini sangat sering terjadi dan seharusnya diperbaiki karena sebagai sebuah media yang menampilkan informasi kepada masyarakat maka keberpihakan haruslah ditiadakan agar masyarakat dapat menerima berita yang objektif di seputar mereka.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Analisis Framing; Fatwa; Pemberitaan; Surat kabar; Atribut Natal
Subjects: 000 Computer science, information, general works > 070 News media, journalism, publishing
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Depositing User: Fuad Hasyim
Date Deposited: 14 Nov 2018 01:21
Last Modified: 14 Nov 2018 01:21
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8569

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics