Fortifikasi tepung daun kelor (moringa oleifera lam.) dan ekstrak daun bayam (amaranthus tricolor linn.) terhadap kadar zat besi cookies serta aplikasinya sebagai media pembelajaran Biologi
Mahmudah, Siti (2018) Fortifikasi tepung daun kelor (moringa oleifera lam.) dan ekstrak daun bayam (amaranthus tricolor linn.) terhadap kadar zat besi cookies serta aplikasinya sebagai media pembelajaran Biologi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi_133811035_Siti_Mahmudah_compressed.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB)
Abstract
Tanaman kelor (Moringa oleifera Lam.) di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan makanan. Daun kelor mengandung zat besi yang cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk mengatasi penyakit anemia. Masyarakat dapat mengkonsumsi daun kelor dalam kondisi segar maupun dibuat tepung. Tepung daun kelor dapat digunakan sebagai bahan pembuatan cookies. Tanaman yang dianggap masyarakat mengandung tinggi zat besi adalah bayam (Amaranthus tricolor Linn.). Kedua tanaman tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai fortifikasi pangan untuk meningkatkan kadar zat besi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) percobaan dua faktorial (tepung kelor dan ekstrak daun bayam). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode uji laboratorium dan kuesioner. Metode uji laboratorium digunakan untuk memperoleh data konsentrasi zat besi pada cookies sedangkan kuesioner digunakan untuk memperoleh data organoleptik. Hasil penelitian sebagian disajikan dalam bentuk media pembelajaran berbentuk poster yang selanjutnya divalidasi oleh ahli media, materi dan guru mata pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cookies T3B3 (0.43435 ppm per 10 gr) merupakan cookies yang konsentrasi zat besinya paling mendekati AKG (Angka Kecukupan Gizi) zat besi perempuan usia produktif (26 mg/hari). cookies ini jika dikonsumsi sebanyak 100 gr dapat menyumbang sebesar 16.7% AKG zat besi. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji analisis variansi yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Cookies yang paling digemari dari segi warna adalah T1B3, dari segi tekstur adalah cookies T2B2, dari segi aroma dan rasa adalah cookies T1B2. Poster aplikatif hasil penelitian dinyatakan layak sebagai media pembelajaran dengan nilai dari ahli media 74.2%, dari ahli materi 72.5%, dan dari guru mata pelajaran biologi 76.5%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fortifikasi; Tepung daun kelor; Ekstrak daun bayam; Kadar zat besi; Media pembelajaran |
Subjects: | 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.3 Metode, kegiatan belajar mengajar; metode pembelajaran 500 Natural sciences and mathematics > 580 Plants |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > 84205 - Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Fuad Hasyim |
Date Deposited: | 28 Nov 2018 03:02 |
Last Modified: | 16 Aug 2023 06:09 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8627 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year