Skripsi ini membahas tentang keterampilan guru kelas memberi penguatan dalam proses pembelajaran pada madrasah ibtidaiyah. Kajiannya dilatarbelakangi oleh keingintahuan peneliti tentang keterampilan guru kelas dalam pemberian penguatan. Analisis ini dimaksudkan untuk menjawab permasaalahan: Bagaimana keterampilan guru kelas memberi penguatan dalam proses pembelajaran di MI Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang?. Bagaimana respon peserta didik terhadap pemberian penguatan yang diberikan guru kelas di MI Miftahul Akhlaqiyah? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang. Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran pemberian penguatan yang dilakukan guru kelas dalam pembelajaran. Datanya diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Semua data dianalisis dengan analisis deskriptif.
Kesimpulan penelitian ini meliputi: 1. Keterampilan guru kelas memberi penguatan dalam proses pembelajaran dari kelas IA, IIA, IIIB, IVA, VB, dan VIB di MI Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang secara garis besar sudah memberikan penguatan baik secara verbal maupun non verbal. a. Penguatan verbal yang dilakukan oleh guru dapat dibuktikan melalui kata-kata pujian. Seperti benar, bagus, iya, pintar, good job, kata-kata motivasi (kamu pasti bisa). b. Penguatan non verbal yang dilakukan oleh guru dapat dibuktikan melalui gerakan maupun hadiah. Seperti tersenyum, acungan jempol, tepuk tangan, memilih ketua diskusi, memegang bahu, mendekati, berkeliling dan memberi nilai maupun hadiah berupa buku atau alat tulis. pemberian penguatan yang dilakukan oleh guru lebih menekankan pada pemberian penguatan verbal dari penguatan non verbal. Adapun pemberian penguatan yang dilakukan oleh guru MI Miftahul Akhlaqiyah lebih menekankan penguatan perorangan dari penguatan perkelompok. Pemberian penguatan yang diberikan dilakukan secara segera disertai dengan kehangatan dan bermakna. 2. Respon peserta didik terhadap pemberian penguatan yang diberikan oleh guru MI Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang Tahun 2011/2012 adalah respon positif yaitu suka, senang dan bangga. Respon tersebut dibuktikan dengan tinggah laku peserta didik seperti tersenyum, bertepuk tangan, berteriak (yes dan hore) dan menepuk dada. Sehingga pemberian penguatan positif dari guru dapat menumbuhkan semangat dan gairah belajar peserta didik.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para pendidik, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan khususnya bagi guru di lingkungan sekolah, serta kepala sekolah sehingga dapat dijadikan bahan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan.