Analisis Pendapat Imam Syafi'i tentang Wajib Zakat bagi Orang Murtad

Yusmanto, Yusmanto (2012) Analisis Pendapat Imam Syafi'i tentang Wajib Zakat bagi Orang Murtad. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 062311017_Coverdll.pdf]
Preview
Text
062311017_Coverdll.pdf - Accepted Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bab1.pdf]
Preview
Text
062311017_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (120kB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bab2.pdf]
Preview
Text
062311017_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bab3.pdf]
Preview
Text
062311017_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (121kB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bab4.pdf]
Preview
Text
062311017_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (135kB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bab5.pdf]
Preview
Text
062311017_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (12kB) | Preview
[thumbnail of 062311017_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
062311017_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (17kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini bertolak dari pandapat Imam Syafi’i mengenai pandangan beliau yakni tentang bagaiamana hukum orang yang keluar dari agama Islam, serta apa alasan Imam Syafi’i mewajibkan zakat bagi orang murtad ?. Secara garis besar, orang murtad atau orang yang keluar dari Islam termasuk dalam golongan orang kafir, sedangkan orang kafir tidak wajib untuk membayar zakat karena dia bukan orang Islam, dengan kata lain dapat dikatakan pula bahwa orang murtad termasuk ke dalam pihak-pihak yang tidak wajib zakat.
Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Data primer yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini adalah kitab Al-Umm karya Imam Syafi’i, selain itu digunakan pula data sekunder yaitu buku-buku penunjang yang berkaitan dengan pokok masalah. Metode analisis data yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan keilmuan. Pendekatan deskriptif analisis juga digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis data yang seteliti mungkin, tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya, dengan demikian penulis akan menggambarkan atau memaparkan pemikiran Imam Syafi’i tentang hukum zakat bagi orang murtad. Dalam konteks ini, analisis sedapat mungkin dengan melihat latar belakang sosial budaya, konteks pembaca dan teks kitab Al-Umm dalam rentang waktu yang jauh dengan konteks masa kini, Sehingga isi pesan menjadi jelas dan relevan dengan kurun waktu pembaca saat ini.
Temuan dari penelitian ini adalah murtad menurut Imam Syafi’i yakni keluarnya seseorang muslim yang berakal dan baligh dari agama Islam kepada agama kafir atas keinginannya sendiri tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun, terlepas apakah ia seorang laki-laki ataupun perempuan. Menurut Imam Syafi’i hukuman bagi orang murtad yang tidak mau bertaubat adalah dibunuh dan harta mereka menjadi harta fa’i. Menurut Imam Syafi’i seorang murtad berkewajiban membayar zakat bilamana ia bertaubat dan kembali kepada Islam. Seorang murtad atau beralih agama, bila zakat sudah diwajibkan kepadanya pada masa Islamnya, maka zakat itu tidak gugur oleh karena murtadnya, sebab zakat itu kewajiban yang tetap dan tidak gugur oleh karena peralihan agama, tak ubahnya seperti hutang, qadha’ shalat dan hukum qishas.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Wajib Zakat; Murtad
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 24 Jan 2014 00:32
Last Modified: 24 Jan 2014 00:32
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1348

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics