Novel merupakan bagian dari karya sastra yang bisa menjadi sarana komunikasi dalam menyampaikan ideologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi sosok dan ajaran Syaikh Siti Jenar dalam novel Heptalogi karya Agus Sunyoto. Metode Penelitian yang digunakan adalah intertekstualitas dengan menganalisis teks-teks hipogram nya yaitu Boekoe Siti Djenar Ingkang Toelen, Serat Syaikh Siti Jenar, Serat Siti Djenar. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam menganalisis novel Heptalogi Syaikh Siti Jenar adalah pendekatan intertekstualitas dari Julia Kristeva. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Novel Heptalogi Syaikh Siti Jenar merupakan teks transformasi dan hasil rekonstruksi berbagai sumber sejarah, terutama berasal dari Cirebon. Untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan konteks di mana Syaikh Siti Jenar tersebut hidup, baik menyangkut bahasa, tata nilai dan keyakinan-keyakinan yang berlaku masa itu, Agus Sunyoto melakukan pembacaan yang bersifat hermeneutitic dari sumber-sumber historiografi tersebut.
Kisah dalam novel Heptalogi ini juga memiliki keterkaitan dalam ranah sosial-keagamaan dan politik saat ini dimana agama memiliki wajah yang mendua. Agama, yang pada awalnya merupakan pengalaman intuisional, ketika berkembang dan menyebar, yang mengemuka adalah agama sebagai kekuatan kolektif-komunal dan institusional yang sarat dengan agenda ideologis yang selalu terlibat dalam situasi persaingan. Paradoks yang sulit dihilangkan ini masih berlangsung hingga sekarang.