Problematika dan solusi bimbingan konseling Islami terhadap delinquency pada remaja (studi kasus di MTs N 1 Semarang)

Farhi, Maftuhin (2011) Problematika dan solusi bimbingan konseling Islami terhadap delinquency pada remaja (studi kasus di MTs N 1 Semarang). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 63111107-Coverdll.pdf]
Preview
Text
63111107-Coverdll.pdf - Accepted Version

Download (987kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bab1.pdf]
Preview
Text
63111107-Bab1.pdf - Accepted Version

Download (60kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bab2.pdf]
Preview
Text
63111107-Bab2.pdf - Accepted Version

Download (178kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bab3.pdf]
Preview
Text
63111107-Bab3.pdf - Accepted Version

Download (26kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bab4.pdf]
Preview
Text
63111107-Bab4.pdf - Accepted Version

Download (116kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bab5.pdf]
Preview
Text
63111107-Bab5.pdf - Accepted Version

Download (21kB) | Preview
[thumbnail of 63111107-Bibliografi.pdf]
Preview
Text
63111107-Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (19kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Problem delinquency siswa di MTs N 1 Semarang tahun 2010/2011, (2) Proses dan pelaksanaan bimbingan konseling Islami di MTs N 1 Semarang tahun 2010/2011, (3) Solusi bimbingan konseling Islami terhadap delinquency siswa di MTs N 1 Semarang tahun 2010/2011. Penelian ini merupakan penelitian kualitatif yakni penelitian yang berorientasi pada fenomena atau gejala yaang bersifat alami. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan mengunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dimaksudkan bahwa peneliti menjelaskan kondisi rill tentang delinquency siswa di MTs N 1 Semarang. Kemudian data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Problem delinquency yang dilakukan oleh siswa di MTs N 1 Semarang tahun ajaran 2010/2011 tergolong dalam beberapa kriteria, yakni kriteria pelanggaran ringan, sedang dan berat. Adapun yang termasuk pelanggaran ringan adalah berbicara atau mengganggu temannya ketika pelajaran berlangsung. Adapun yang termasuk pelanggaran sedang adalah tidak berangkat sekolah tanpa ijin, meghindari pelajaran, menyalakan hand phone ketika pelajaran berlangsung di sekolah, berkata kotor, makan di warung tidak membayar, merusak saran dan prasarana, merokok di lingkungan sekolah dan saling menghina nama orang tua bahkan guru lewat jejaring sosial facebook. Adapun yang termasuk pelanggaran berat adalah berkelahi secara individu maupun kelompok, mencuri, pornografi dan perbuatan asusila, (2) Proses dan pelaksanaan bimbingan konseling Islami meliputi tiga hal. Pertama bentuk bimbingan konseling Islami yakni seorang pembimbing memberikan layanan secara perorangan, bila langsung berhadapan dengan salah seorang siswa, bentuk bimbingannya terlaksana melalui wawancara konseling, pembimbing juga dapat memberikan pelayanan secara kelompok. Kedua garis-garis besar Program bimbingan konseling Islami yang dilakukan oleh BK ada 4 yaitu, bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir dimana peran bimbingan dan konseling Islami yakni membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa. Ketiga pendekatan bimbingan konseling Islami dilakukan dengan dua cara yaitu pendekatan personal/ individual yakni bimbingan yang ditujukan untuk penyembuhan, seperti konseling dan psikoterapi individual dan pendekatan klasikal/ kelompok yakni bimbingan yang umumnya ditujukan untuk mendorong kegiatan, seperti pembelajaran di kelas, kunjungan kelompok, kelompok belajar, organisasi siswa, diskusi kelompok, (3) Solusi yang dilakukan oleh bimbingan konseling Islami sudah cukup baik, setidaknya dengan menggunakan tiga langkah tindakan yaitu preventif, represif dan kuratif. Hal ini dibuktikan selama tahun pelajaran 2010/2011 kenakalan yang terjadi tidak sampai berlarut-larut dan berkepanjangan.Tentunya dalam mengambil sikap tindakan atau keputusan secara adil dan bijaksana disesuaikan berdasarkan bentuk pelanggaran yang telah dilakukan oleh siswa. Ini semua tidak terlepas dari adanya tanggung jawab bersama dari semua pihak yang ada di lingkungan pendidikan mulai dari kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru BK,wali kelas, pendidik dan tata usaha terutama dalam menanggulangi kenakalan siswa. Selain itu MTs N 1 Semarang juga memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler dan intrakurikuler yang sifatnya bisa menyalurkan bakat dari siswanya, sehingga potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa bisa disalurkan dengan baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi bagi dunia pendidikan bahwa proses penanggulangan kenakalan siswa tidak boleh mengandalkan salah satu pihak saja (misalnya guru agama atau BK saja), akan tetapi perlu adanya peran serta dan dukungan dari semua pihak yang ada di lingkungan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Konseling Islami; Kenakalan Remaja
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
300 Social sciences > 370 Education > 373 Secondary education
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 86208 - Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 03 Jun 2014 00:47
Last Modified: 03 Jun 2014 00:47
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/2130

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics