Manusia dalam kehidupannya selalu berkomunikasi dan berinteraksi dengan yang lainnya, meski bagaimanapun ia selalu membutuhkan orang lain, oleh karena itulah manusia disebut dengan makhluk sosial (homo socius). Di dalam masyarakat terjadi interaksi antara satu orang dengan orang lain, individu dengan kelompok. Di dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok, lapisan-lapisan, lembaga-lembaga, nilai-nilai, norma-norma, kekuasaan, dan proses perubahan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Manusia merupakan mahkluk yang unik karena satu dengan yang lain relatif berbeda. Berbeda pendirian, pemikiran, perilaku, kebiasaan, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut timbul karena perbedaan kepentingan dari latar belakang yang berbeda-beda. Sebagaimana perbedaan yang terjadi antara tokoh agama dan remaja masjid al-Mihrob desa Klumpit kec. Gebog kab. Kudus.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana pola komunikasi antara tokoh agama dengan remaja masjid al-Mihrob desa Klumpit kec. Gebog kab. Kudus. 2) Bagaimana pola komunikasi antara tokoh agama dengan remaja masjid al-Mihrob desa Klumpit kec. Gebog kab. Kudus dalam perspektif komunikasi dakwah.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (library research). Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi antara tokoh agama dengan remaja masjid al-Mihrob desa Klumpit kec. Gebog kab. Kudus dilihat dari unsur-unsur komunikasi sudah terpenuhi, meliputi komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Namun yang terjadi dalam komunikasi antara tokoh agama dengan remaja masjid al-Mihrob yang kurang diperhatikan adalah bagaimana cara komunikator dalam menyampaikan pesan atau gagasannya. Akibatnya muncul ketidakcocokan antara kedua kelompok tersebut yang diwujudkan dalm bentuk pertentangan di setiap forum rapat. Sedangkan pola komunikasi antara tokoh agama dengan remaja masjid al-Mihrob desa Klumpit kec. Gebog kab. Kudus dalam perspektif komunikasi dakwah pada awalnya berjalan harmonis dan bersinergi dengan baik. Terbukti dengan banyaknya aktifitas keagamaan yang variatif. Akan tetapi setelah adanya perkataan yang menurut remaja masjid al-Mihrob tidak enak didengar maka pola lomunikasi mereka berubah. Perubahan pola komunikasi tersebut berdampak pula pada aktifitas keagamaan yang bernuansa dakwah islamiyah.