Ditengah tingginya angka persaiangan terhadap Lembaga Keuangan Syari’ah maka BMT NU Sejahtera Semarang harus mampu mendongkrak semangat kerja para karyawan agar tidak tergerus oleh persaingan dan tetap memberikan pelayanan terbaik salah satunya dengan memberikan motivasi kerja dan menerapkan disiplin kerja. Motivasi Kerja merupakan rangsangan terhadap diri karyawan yang bertujuan agar karyawan lebih bersemangat dalam mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Selain faktor motivasi kerja adapula yang disebut disiplin kerja, yakni merupakan sarana melatih sikap mental karyawan agar senantiasa patuh dan taat terhadap peraturan yang ada agar dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan target dan tujuan perusahaan.
Dengan latar belakang tersebut penulis meneliti tentang Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan BMT NU Sejahtera Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap peningkatan kinerja karyawan BMT NU Sejahtera Semarang.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan mengkaji pengaruh variabel bebas yaitu motivasi dan disiplin kerja serta variabel terikat yaitu peningkatan kinerja karyawan BMT NU Sejahtera Semarang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sejumlah 45 orang karyawan BMT NU Sejahtera yang berada di Semarang, dimana setiap unit sampel dalam penelitian ini dipastikan mempunyai kesempatan satu kali untuk mengisi kuesioner.
Alat analisis yang digunakan adalah Reegresi linear berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik, koefisien determinasi, uji t parsial dan uji f secara simultan.
Hasil penelitian, penulis menemukan bahwa variable X_1dan X_2 (motivasi dan disiplin kerja) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap peningkatan kinerja karyawan BMT NU Sejahtera Semarang. Terlihat F hitung (16.268) > F tabel (3.214) yang berarti motivasi dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan BMT NU Sejahtera Semarang. Besar pengaruh motivasi dan disiplin kerja dapat dilihat dari nilai korelasi ( R ) sebesar 0.661. Dan dari hasiil penelitian menujukan R square pada koefisien determinasi sebesar 0.437 berarti 43.7% peningkatan kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin kerja, sedangkan yang 56.3% sisanya peningkatan kinerja dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.