Jual beli adalah salah satu sarana tolong menolong antar sesama manusia dan tukar menukar sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam jual beli terdapat penetapan harga yaitu ketetapan harga yang di tentukan oleh pihak yang berhak untuk menentukan harga tersebut.Dalam penetapan harga haruslah disepakati antara penjual dan pembeli sehingga akan terjadi kesepakatan. Tetapi masih ada jual beli yang mengandung unsur ketidak adilan antara pembeli satu dengan pembeli yang lainnya, yaitu menetapkan harga yang berbeda antara pembeli yang berasal penduduk lokal dan pembeli yang berasal dari daerah lain.

Dari permasalahan diatas maka penyusun memfokuskan pada penelitian pada: 1.) Bagaimana penetapan harga dalam jual beli makanan dan minuman di warung makan objek wisata Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang? 2.) Bagaimanakah tinjauan hukum islam terhadap perbedaan penetapan harga dalam jual beli makanan dan minuman di obyek wisata Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaaten Semarang?
Jenis penelitian ini dilihat dari objeknya termasuk penelitian lapangan atau field research yang dilakukan di warung makan obyek wisata Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan(observasi), wawancara dan dokumentasi, Setelah data-data terkumpul maka penulis menganalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa praktek penetapan harga di warung makan obyek wisata Sidomukti penjual menentukan harga berbeda antara pembeli satu dengan pembeli yang lain dengan melihat karakteristik pembeli apabila pembeli di pandang sebagai orang kaya atau pengeunjung yang baru pertama kali maka harga yang diberikan lebih tinggi di banding pembeli dari daerah lokal atau pengungjung yang sering datang. Praktek seperti ini diperbolehkan selama pedagang tidak mengambil dengan cara yang dilarang syariat Islam dan antara penjual dan pembeli saling rela tanpa adanya paksaan.