Nasionalisme masyarakat Indonesia semakin lama semakin berkurang. Indonesia merupakan Negara yang beraneka ragam dari suku, bangsa, bahasa dan budaya. Keanekaragaman ini yang seharusnya menjadi pemersatu bangsa. Pada kenyataannya banya suku, seperti Moni dan suku Dani di Papua yang justru berkonflik. Sangat ironis perbandingannya jika melihat pengorbanan para pahlawan untuk memerdekakan Indonesia dari para jajahan. Film Sang Kyai merupakan salah satu film bergenre dokumenter yang mengusung perjuangan para pahlawan terutama para kaum sarungan. Film Sang Kyai ini memberikan gambaran betapa susahnya saat itu untuk menjadi negara yang merdeka, terlepas dari jajahan. Para kaum sarungan pun yang dianggap hanya patuh dalam agama turut berperang dan membentuk barisan yang kuat.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: Apa saja nilai-nilai nasionalisme dalam film Sang Kyai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja nilai-nilai nasionalisme yang digambarkan dalam film Sang Kyai. Dalam melakukan penelitian dibutuhkan metodologi penelitian yang sesuai agar dapat mengungkap makna nilai-nilai nasionalisme dalam film Sang Kyai tersebut. Untuk itu, peneliti menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan sifat deskriptif dan menggunakan teknik analisis semiotik. Penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik Roland Barthes dengan melakukan pendekatan signifikansi dua tahap, yaitu tahap denotatif dan konotatif terhadap film yang diteliti. Scene yang peneliti teliti adalah scene yang mengandung nilai-nilai nasionalisme dalam film Sang Kyai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai nasionalisme dalam film Sang Kyai ditunjukkan dalam berbagai nilai, yaitu nilai kesatuan, nilai solidarisasi dan nilai kemandirian. Dalam film Sang Kyai tokoh utama yaitu KH. Hasyim Asy’ari ini menunjukan beliau memiliki ketiga nilai di atas. Selain itu, para ulama dan santri yang digambarkan dalam film Sang Kyai ini pun memiliki ketiga nilai di atas. Agama menjadi motiv pertama yang digunakan oleh para ulama dan santri yang kemudian menjadi motiv nasionalisme.
Film ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali nilai-nilai nasionalisme yang sekarang dirasakan berkurang. Lokasi yang sangat kental dengan kesan religy menunjukan bahwa setiap orang wajib memiliki rasa nasionalisme untuk menjadikan negara menjadi lebih kuat dan kokoh. Agama bukanlah alasan pembatasan setiap individu untuk membela dan mempertahankan tanah air.