Manusia super (studi komparatif perspektif Friedrich Wilhelm Nietzsche dan Muhammad Iqbal)

Ulfa, Maria (2009) Manusia super (studi komparatif perspektif Friedrich Wilhelm Nietzsche dan Muhammad Iqbal). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 4105031.pdf]
Preview
Text
4105031.pdf - Accepted Version

Download (603kB) | Preview

Abstract

Istilah manusia sempurna dalam khazanah Islam dikenal pada abad ketujuh Hijriah dan digunakan pertama kali di dunia Islam oleh seorang sufi yang masyhur yaitu Muhyiddin Arabi al-Andalusi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Arabi. Ia menggunakan istilah “manusia sempurna” atau insan kamil dari perspektif tasawuf. Istilah ini selanjutnya mendapat perhatian khusus dari al-Jilli, yang mengembangkan konsep tersebut dalam karya tersendiri, al-insan al-kamil.
Penulis, dalam penelitian ini tidak terlalu jauh mengomentari gagasannya. Penulis hanya akan membahas dari sudut pandang filosofis tentang konsep manusia super yang dalam kajian ini menganalisis pemikiran Nietzsche tentang Ubermensch dan pemikiran Iqbal tentang Manusia Ideal yang Kreatif sebagai konsepsi tentang manusia sempurna. Sehingga pemahaman tentang manusia sempurna mencakup ranah filsafat, yaitu filsafat Barat dan filsafat Islam.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan (library research), karena hasil yang ditemukan adalah analisis terhadap buku-buku yang dijadikan sumber oleh penulis—yang mana dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif, content analysis—di sini penulis berusaha menganalisis substansi pemikiran Muhammad Iqbal dan Nietzsche yang terdapat dalam berbagai karyanya yang mempunyai relevansi dengan topik penelitian dan metode komparatif—metode ini diaplikasikan dengan cara membandingkan pemikiran Nietzsche dan Muhammad Iqbal. Dari perbandingan ini dapat ditemukan persamaan dan perbedaan masing-masing pemikiran Nietzsche dan Muhammad Iqbal tentang manusia super.
Menurut Nietzsche, Ubermencsh atau manusia super adalah manusia yang tanpa ada ikatan dari Tuhan yang pada akhirnya dapat menghambat potensi manusia dalam kehendak berkreasi. Manusia super adalah manusia yang sudah sanggup menerima berita kematian Tuhan. Dengan matinya Tuhan, maka akan terbuka suatu daerah yang tidak bertuan yang harus dikuasai. Tanpa Tuhan manusia menjadi amat individual, sebab tidak ada lagi ikatan bersama. Hal ini akan memberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk menentukan dirinya. Manusia yang mempunyai kehendak untuk berkuasa (will to power) tidak perlu lagi adanya Tuhan. Karena will to power berisi kekuasaan, Tuhan dan lain sebagainya. Orang yang sudah melewati ini adalah Ubermencsh. Manusia siapapun itu adalah Ubermencsh ketika berfikir; sejauh dia mampu memformal will to power. Urusan benar dan salah adalah bagaimana will to power berkuasa. Ubermencsh adalah orang yang sudah punya kuasa penuh.
Bagi Iqbal, manusia super adalah manusia yang dapat menyerap sifat-sifat Tuhan. Manusia di jadikan Tuhan sebagai makhluk pilihan karena dia memiliki ego. Manusia dalam pandangan Iqbal adalah makhluk yang di satu pihak—dengan seluruh kreatifitas yang ada pada dirinya—hendak membangun kerajaan Tuhan di bumi sebaik mungkin, dan di pihak lain, unsur rohaninya di mana egonya ikut menghayati kehidupan dan kemerdekaan Ego terakhir sehingga mendapat bimbingan-Nya dan pada akhirnya menjadi hamba yang saleh

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Dr. H. Yusuf Suyono, MA.; Zainul Adzfar, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Manusia Super; Insan kamil
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.22 Humankind
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Agus Sopan Hadi
Date Deposited: 08 Dec 2015 08:09
Last Modified: 08 Dec 2015 08:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/4837

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics