Analisis terhadap pendapat Imam Syafi`i tentang mensetubuhi istri dalam keadaan istihadhah berdasarkan pendekatan fiqih dan medis

Indarto, Hadi Tri (2015) Analisis terhadap pendapat Imam Syafi`i tentang mensetubuhi istri dalam keadaan istihadhah berdasarkan pendekatan fiqih dan medis. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 112111023.pdf]
Preview
Text
112111023.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Islam menjadikan ikatan perkawinan sebagai media yang sah untuk memenuhi tuntutan naluri biologis manusia. Meskipun demikian, Islam tidak melalaikan aspek biologis tersebut. Dalam hal ini, Islam memberi arahan tentang cara terbaik yang dapat memenuhi hak fitrah dan naluri biologis secara proporsional, serta tetap menghindari penyakit dan penyimpangan. Konsekuensi dari perkawinan adalah adanya hubungan lahir batin.. Dalam kedaan tertentu suami tidak diperboleh mensetubuhi istrinya, para ulama bersepakat akan ketidak bolehan bersetubuh pada waktu haidh dan nifas dengan mendasarkan pada ayat di atas. Akan tetapi mereka berselisih pendapat mengenai istri yang istihadhah. Madzhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i menyatakan akan kebolehan melakukan hubungan biologis dengan istri yang istihadhah. Berawal dari pendapat Imam Syafi’i yang berbeda dengan pendapat Ibnu Qudamah didukung dengan ilmu kedokteran yang menyatakan bahwa wanita dalam keadaan istihadhah berbahaya untuk melakukan hubungan suami istri (berjima`) sampai keadaaannya normal kembali, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai pendapat tersebut, kemudian penulis susun dalam skripsi yang berjudul“Analisis Terhadap Pendapat Imam Syafi`i Tentang Mensetubuhi Istri Dalam Keadaan Istihadhah Berdasarkan pendekatan Fiqih dan Medis”.
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana pandangan Fiqih dan Medis tentang kebolehan mensetubuhi istri dalam keadaan Istihadhah ? dan bagaimanakah kekuatan dan kelemahan istinbath hukum Imam Syafi`i tentang kebolehan mensetubuhi istri dalam keadaan istihadhah?.
Dalam menyusun skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data Primer, yaitu karya Imam Syafi'i yang berjudul al-Umm. Sebagai data sekunder, yaitu literatur lainnya yang relevan dengan judul skripsi ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik library research (penelitian kepustakaan), sedangkan metode analisisnya adalah metode deskriptif analisis.
Hasil Pembahasan menyatakan bahwa Imam Syafi`i membolehkan mensetubuhi seorang istri dalam keadaan istihadhah meskipun darahnya mengalir dengan alasan bahwa drah istihadhah adalah keringat bukan haid. Wanita istihadhah seperti orang yang suci dalam pelaksanaan shalat, puasa, i'tikaf, membaca Al quran dan yang lainya. Demikian halnya bersetubuh. karena darah dari istihadhah adalah darah yang keluar dari urat pd bagian vagina, maka tidaklah menolak boleh-Nya persetubuhan. Pendapat ini didukung mayoritas Ulama` Imam Hanafi, Maliki dan Syafi’i sepakat akan kebolehannya, sedangkan Imam Hanbali melarangnya. Melihat kondisi medis yang menyatakan bahwa antara darah haid dan istihadhah hampir ada kesamaan dan kadar bahayanya maka penulis menyarankan ketika istri dalam keadaan istihadhah jangan berhungan lebih dahulu menunggu kadar darahnya sampai pulih. ketika timbul madharat (bahaya) dari adanya hubungan ketika istri istihadhah maka hukumnya tidak diperbolehkan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Abu Hapsin, M.A., Ph.D.; Anthin Lathifah, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Hubungan suami istri; Istihadhah; Istimbath hukum; Fikih mazhab Syafi'i
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 17 May 2016 08:34
Last Modified: 17 May 2016 08:34
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5545

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics