Analisis hukum tentang iddah wanita keguguran dalam kitab Mughni Al-Muhtaj

Majid, Abdul (2016) Analisis hukum tentang iddah wanita keguguran dalam kitab Mughni Al-Muhtaj. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of Pendahuluan.pdf]
Preview
Text
Pendahuluan.pdf - Accepted Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 10. BAB I.pdf]
Preview
Text
10. BAB I.pdf - Accepted Version

Download (270kB) | Preview
[thumbnail of 11. BAB II.pdf]
Preview
Text
11. BAB II.pdf - Accepted Version

Download (711kB) | Preview
[thumbnail of 12. BAB III.pdf]
Preview
Text
12. BAB III.pdf - Accepted Version

Download (347kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV .pdf]
Preview
Text
BAB IV .pdf - Accepted Version

Download (280kB) | Preview
[thumbnail of BAB V .pdf]
Preview
Text
BAB V .pdf - Accepted Version

Download (203kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA .pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA .pdf - Accepted Version

Download (100kB) | Preview
[thumbnail of lampiran.pdf]
Preview
Text
lampiran.pdf - Accepted Version

Download (128kB) | Preview

Abstract

Iddah adalah sebuah masa tunggu yang harus dijalani seorang wanita akibat dari putusnya perkawinan atau karena kematian suami. Ada beberapa keadaan dimana masa iddah seorang wanita berbeda dengan wanita lain; tiga kali quru’ untuk wanita yang ditalaq dan masih bisa haid, empat bulan sepuluh hari untuk wanita yang ditinggal mati suami, dan sampai melahirkan bagi wanita yang mengandung. Permasalahan timbul ketika kondisi seorang wanita hamil yang mengalami keguguran pada fase alaqoh dan mudhghoh. Beberapa ulama’ berpendapat bahwa status iddah wanita tersebut tetap berjalan dan diganti dengan iddah wanita biasa jika masih dalam fase alaqoh. Menurut Az-Zuhri tidak harus berbentuk manusia samar, karena semua sama saja dan iddah wanita tersebut gugur. Sementara itu dalam kitab Mughni al-Muhtaj, Muhammad Khatib Asy-Syarbini berpendapat bahwa status iddah wanita keguguran dalam fase alaqoh harus diganti dengan iddah wanita biasa, dan menurut beliau itu bukanlan disebut hamil.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana status hukum iddah wanita keguguran dalam kitab Mughni al-Muhtaj? 2) Bagaimana istinbath hukum yang terdapat di dalam kitab Mughni al-Muhtaj tentang iddah wanita keguguran?
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), di mana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan. Data primer dalam penelitian ini adalah kitab Mughni al-Muhtaj karya Muhammad Khatib Asy-Syarbini. Metode analisis yang digunakan penulis adalah metode deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam kitab Mughni al-Muhtaj status seorang wanita yang mengalami keguguran dalam fase alaqoh maka status iddah wanita tersebut masih berjalan dan otomatis berganti seperti iddah wanita biasa. Karena menurut kitab Mughni al-Muhtaj dalam fase tersebut tidak disebut hamil atau laa tusamma hamlan. Menurut Kitab Mughni al-Muhtaj yang dapat menggugurkan kewajiban iddah bagi wanita hamil adalah dengan melahirkan anak walaupun masih tidak sempurna. Dan alaqoh tidaklah disebut dengan anak.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Ahmad Arief Budiman, M. Ag.
Uncontrolled Keywords: Masa iddah; Keguguran
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 26 Sep 2016 07:59
Last Modified: 26 Sep 2016 07:59
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5686

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics