Al-Qur’an yang notabenenya sebagai sumber ajaran pertama menjelaskan segala hal secara tersurat maupun tersirat telah banyak menyinggung tentang keimanan. Penelitian ini dilatar belakangi pemahaman sebagian paham komunis Mrxisme-Leninisme, paham perusak yang menampakkan petaka di berbagai belahan dunia. Di sini mereka menyatakan bahwa manusia saat ini sudah tidak lagi perlu beriman kepada Allah karena sudah mengenal alam, mengungkap rahasia alam.
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan bahwa tidak ada satupun paham di dunia kekuatan yang mampu menghadang paham dunia ini, kekuatan yang mampu menghadang paham perusak ini, menghentikan apalagi melenyapkannya, selain islam dan hanya islam semata. Agama adalah kebutuhan hidup yang mendasar, dan salah satu kebutuhan jiwa manusia, sehingga manusia sama sekali tidak bisa mengesampingkan keimanan dan ibadah kepada Rabb.
Jenis penelitian ini adalah studi pustaka (Library Research) dengan menggunakan metode kualitatif, usaha untuk memperoleh data dengan menggunakan kepustakaan. Sumber utama dari penelitian ini adalah beberapa ayat Al-Qur’an tentang keimanan dari Tafsir Al-Aisar karya Syakh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. Sedangkan sumber sekundernya dari beberapa literatur, berupa buku, jurnal, artikel maupun internet, yang mempunyai katan dengan pembahasan.
Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa penafsiran Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam Tafsir Al-Aisar terkait ayat-ayat tentang keimanan dinyatakan bahwa iman itu tidak hanya pembenaran dan ucapan, namun disertai tindakan aktif untuk meraih hidayah, mendekatkan diri kepada Allah. Rukun iman ada 6, yaitu Iman kepada Allah, Iman keoada Malaikat, Iman kepada Para Rasul, Iman kepada Kitab, Iman kepada Hari Akhir, Iman kepada Qada’ dan Qadar. Iman sangatlah penting peranannya dalam membentengi kehidupan manusia di dunia dari aktifitas yang tanpa disadari merugikan mereka.