Corak teosentrisme dan antroposentrisme dalam pemahaman tauhid di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Kabupaten Tegal

Fajriah, Ita Amaliatul (2018) Corak teosentrisme dan antroposentrisme dalam pemahaman tauhid di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Kabupaten Tegal. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of 134111050.pdf]
Preview
Text
134111050.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Teosentrisme di sini menjelaskan bahwa Tuhan sebagai pusat dari alam semesta. Pemahaman ini menganggap bahwa semua yang manusia lakukan semata-mata atas kehendak Tuhan. Terkait dengan penjelasan ini dalam ilmu kalam sendiri dinamakan dengan kaum Jabariyah. Manusia tidak berkuasa apa-apa tidak mempunyai daya kemampuan untuk berbuat karena semuanya dikendalikan oleh Tuhan. Sedangkan antroposentrisme kebalikan dari teosentrisme pusat alam semesta bukan lagi tuhan tetapi manusia. Manusia mempunyai kebebasan dalam berbuat dan bertindak, tuhan tidak menciptakan perbuatan makhluknya terutama manusia.
Pondok pesantren dalam memahami tauhid lebih bersifat teosentris. padahal, ilmu tauhid sebagai alat untuk menjelaskan eksistensi Tuhan harus sesuai dengan perkembangan intelektualitas manusia supaya saling ada dinamika dalam memahami tauhid. Pada perkembangannya ilmu tauhid harus dikaji tidak hanya menggunakan teosentris, tapi juga antroposentris.
Pondok pesantren Attauhidiyyah mengajarkan ilmu tauhid menggunakan kitab klasik dan salah satu kitab yang digunakan adalah kitab karangan dari KH. Said bin Armiya yang merupakan pendiri pondok pesantren Attauhidiyyah. Ada tiga pendekatan yang diajarkan kepada santri untuk memahami ilmu tauhid yaitu, tekstual, rasional, dan tasawuf. Ketiganya digunakan dalam memahami ilmu tauhid.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (Qualitative Research), merupakan penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. Data dihimpun dengan pengamatan seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara, serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan yang lain.
Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwasanya memang kita sebagai manusia harus percaya bahwa pada dasarnya semuanya berpusat pada Tuhan. Tetapi kita wajib berusaha karena itu merupakan sunnatullah. Kita wajib bekerja hanya saja yang menjadi pegangan bukan pekerjaanya. Manusia yang mempunyai keyakinan tauhid yang lurus tidak akan membenarkan adanya sikap pasrah pada Tuhan, justru orang yang bertauhid dengan nilai tauhidnya mempunyai semangat yang tinggi untuk melakukan segala macam bentuk pekerjaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Teosentrisme; Antroposentrisme; Pondok Pesantren; Tauhid
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.21 God and spiritual beings > 297.211 God / Allah
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Mohamad Akyas
Date Deposited: 20 Sep 2018 04:15
Last Modified: 13 Jun 2021 04:30
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8254

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics