Uji kelayakan bukit Wonocolo Bojonegoro sebagai tempat rukyat

Zubaidi, Ahmad (2013) Uji kelayakan bukit Wonocolo Bojonegoro sebagai tempat rukyat. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 092111086_Coverdll.pdf]
Preview
Text
092111086_Coverdll.pdf - Supplemental Material

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bab1.pdf]
Preview
Text
092111086_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (65kB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bab2.pdf]
Preview
Text
092111086_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (180kB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bab3.pdf]
Preview
Text
092111086_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (157kB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bab4.pdf]
Preview
Text
092111086_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (148kB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bab5.pdf]
Preview
Text
092111086_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (18kB) | Preview
[thumbnail of 092111086_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
092111086_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (15kB) | Preview

Abstract

Rukyat adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di titik-titik rukyat seluruh Indonesia terutama menjelang awal bulan Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Rukyat dilaksanakan juga di bukit Wonocolo Bojonegoro oleh pemerintah kabupaten Bojonegoro dengan para ahli hisab dan rukyat, Kementerian Agama dan tokoh masyarakat. Rukyat telah dilaksanakan sejak tahun 2009 untuk mengamati hilal dalam rangkaian kegiatan penentuan awal bulan kamariah. Keberhasilan pengamatan hilal di bukit Wonocolo sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 adalah satu kali yaitu pada awal Zulkadah 1430 H.
Skripsi ini akan mengkaji tentang latar belakang digunakannya bukit Wonocolo Bojonegoro sebagai tempat rukyat dan bagaimana keadaan serta tingkat kelayakan bukit Wonocolo Bojonegoro jika digunakan sebagai tempat rukyat dalam kaitannya dengan penentuan awal bulan kamariah.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan termasuk jenis penelitian kualitatif. Data primernya adalah keadaan bukit Wonocolo Bojonegoro, data klimatologi dari BMKG dan dokumen-dokumen tentang rukyat yang dilaksanakan di bukit tersebut. Data sekunder diperoleh dari ensiklopedi, tulisan, majalah dan surat kabar yang dapat membantu penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.
Hal yang menjadi latar belakang dijadikannya bukit Wonocolo sebagai tempat rukyat yakni keinginan pemerintah kabupaten Bojonegoro untuk memiliki tempat rukyat di wilayahnya sendiri yang kemudian ditindak lanjuti oleh Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro sebagai pihak yang terkait dengan hal ini.
Bukit Wonocolo memiliki pandangan yang lebar ke arah barat yang memungkinkan diadakannya pengamatan hilal sepanjang tahun karena daerah yang memiliki pandangan yang lebar ke arah barat telah mencakup daerah deklinasi Matahari dan Bulan hingga titik deklinasi maksimumnya. Di sisi lain, pengamatan hilal yang dilakukan di bukit Wonocolo hanya berhasil dilihat satu kali dalam kurun waktu empat tahun terakhir, dikarenakan kondisi langit senja di bukit Wonocolo sering dipenuhi oleh awan dan mega merah. Pada tanggal 19 Oktober 2009 saat peninjauan di bukit Wonocolo sebagai lokasi rukyat, hilal berhasil diamati karena umur hilal yang telah mencapai 17 jam 44 menit 16.3 detik, ketinggian 11o 27’ 49.91” saat terbenamnya Matahari, beda waktu terbenam antara Matahari dan Bulan 49 menit 55.53 detik dan beda azimuth Bulan dan Matahari sebesar 8o 26’41.89”, juga kondisi langit yang cerah dan dapat dikatakan bebas dari awan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Uji Kelayakan; Tempat Rukyat
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Mohammad Kharisun
Date Deposited: 17 Dec 2013 08:11
Last Modified: 05 Jun 2021 04:15
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1029

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics